Adi Karyanto
Silaturahmi Eks Forum Peningkatan Status Kotif Banjar (FPSKB) Menuju Daerah Otonomi, peristiwa yang terjadi pada 9 tahun lalu. Para pelakunya bersua kembali 12 Maret yang lalu di sebuah rumah makan di pusat Kota Banjar. Latar belakangnya, perjalanan Pemerintahan Kota Banjar sekarang sudah berusia 9 tahun. Pada saat yang bersamaan wakaf politik yang diemban DR. dr. H. Herman Sutrisno, M.M., dengan kepemimpinannya menginjak usia 8 tahun. Berselang 1 tahun karena terselang status Pj. Wali Kota saat itu.
Begitu referensi acara pertemuan yang digagas eks sekretariat FPSKB Ir. Soedrajat Argadireja dan Sulyananti, SH. M.Si. Tidak bisa dipungkiri, kenyataan menunjukan berbagai kemajuan terutama dalam hal infrastruktur dan pelayanan publik. Salah satu indikator, berbagai penghargaan telah diterima Pemerintah Kota Banjar. Dan ditangan siapa tapuk kepemimpinannya (Wali Kota), tentu saja satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Ibarat dua sisi mata uang logam, dari kondisi itu semuanya di usia belia Pemkot Banjar menunjukan serta membuktikan telah bisa berdiri sejajar dengan daerah otonom lainnya.
Dari sisi historis, bagaimana saat itu kita bergulat dengan dinamika. Sementara sisi lain publik yang masih juga perlu untuk diyakini. Namun semuanya telah terlewati, hingga akhirnya ada kehendak kolektif agar kota Banjar bisa mandiri. Otonom dan lebih maju, melihat situasi saat ini seolah-olah kehendak menjadi daerah otonom menjadi ambisi sekaligus obsesi hingga mimpi. Sekarang perlahan menjadi kenyataan, apa yang dikehendaki pelan-pelan bisa terwujudkan.
Tak ada gading yang tak retak, tak ada keabdian di dunia. Ibarat hukum dan seleksi alam. Ada batas kuasa manusia di dunia, itulah evolusi. Relevan dengan itu, melanjutkan apa yang sudah dilakukan, serta memperbaiki kekurangan atau yang belum maksimal dan yang bisa dilakukan hanyalah ikhtiar dan berusaha. Dengan tetap fokus dan serius-istiqomah.
Berbagai kekurangan dan tentu saja butuh tekad untuk terus diperbaiki. Bagaimana kesulitan tersebut ditanggulangi salah satunya adalah dengan komunikasi yang baik, lancar serta kebersamaan. Dari latar belakang sirahturahmi ini adalah: – Sebagai sarana jalinan ukhuwah dan komunikasi diantara warga kota Banjar, khususnya yang pada saat itu tergabung dalam FPSKB menuju daerah otonom. – Sebagai saran dan media, forum bersama, curah pendapat, gagasan/ide serta masukan berbagai hal terhadap kemajuan Kota Banjar kedepan. – Sebagai wahana interaksi guna mempererat simpul kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong membangun Banjar kedepan. Sebagaimana awal komitmen pembentukan kota Banjar.
Hadir dalam pertemuan itu eks Presedium FPSKB, DR. dr. H. Herman Sutrisno M.M (Wali Kota Banjar). Bachtiar Hamara (Pimpinan Umum SK. HR), Drs. H. Yusuf Sidik SH. Drs. H. Muâin Abdurochim, dan H. Muhtadin dan jajaran sekretariat eks FPSKB dan anggota pendukung. Hadir juga Kapolresta Banjar AKBP Sambodo Purnomo Yogo, yang mengapresiasi kemajuan kota Banjar kedepan harus lebih baik dari sekarang. Kesimpulan lain dari pertemuan itu harus merubah pemahaman sempit tentang sebuah kota dan membangun kultur melayani publik. ***