Banjar, (harapanrakyat.com),- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Banjar seluas lima hektare yang berdiri megah di atas Bukit Puteri, Dusun Sukamanah, Kel/Kec. Pataruman, rencananya akan digunakan tahun 2012 ini. Pembangunan lanjutan Lapas menelan biaya sebesar Rp.6.825.000.000, dari APBN tahun anggaran 2011.
Pemandangan alam sekitar yang mengelilingi Lapas begitu indah. Di bagian bawah bukit terlihat hamparan pesawahan yang hijau saat padi mulai tumbuh, dan ketika menjelang masa panen hamparan sawah pun menguning.
Bila dilihat dari jauh, bangunan Lapas Banjar tak ubahnya seperti Kastil atau Puri yang dibangun di atas bukit, karena kebanyakan bangunan kastil letaknya di atas bukit dengan arsitektur seperti benteng bermenara.
Bahkan, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menhumham) Amir Syamsudin, pada Jumat (23/3), saat meninjau Lapas yang baru selesai pembangunannya, sempat berkelakar dan mengatakan bahwa Lapas Banjar seperti hotel. Mungkin dia mengatakan begitu lantaran melihat lokasinya yang sangat bagus.
Lapas Banjar yang terlihat seperti Kastil di Bukit Puteri itu, dibangun untuk melindungi para narapidana tertentu supaya mereka tidak lagi melakukan tindakan kejahatan. Karena, benteng beton yang menjulang tinggi dilengkapi kawat berduri dengan dialiri arus listrik bertegangan tinggi mengitari seluruh bangunan Lapas.
Sepertinya tidak ada celah bagi penghuninya jika ingin melarikan diri. Kalau pun nekad kabur, sebelum sampai melintas ke luar benteng tentu tubuhnya lebih dulu mengering di atas kawat berduri.
Pada zaman dulu, Kastil identik dengan simbol sebuah kerajaan. Kemegahan kastil atau puri menjadi bukti kekuasaan dan kebesaran kerajaan tersebut di masanya. Kastil juga saksi sejarah, karena di balik bangunan kunonya, sejarah sebuah negara bisa terlacak.
Kastil awalnya dibangun untuk kepentingan keamanan, seperti menjadi benteng pertahanan saat peperangan. Tak hanya itu, kastil ibarat istana kecil, tempat keluarga- keluarga kerajaan menginap, saat mengunjungi rakyatnya di desa-desa.
Hingga abad 15, kastil dianggap kuat dan penting. Namun sejalan kemajuan teknologi artileri, bangunan kastil mulai bergeser fungsinya. Kastil lebih berfungsi tempat istirahat keluarga kerajaan. Bahkan saat ini, sebagian bangunan kastil berfungsi sebagai museum.
Nah, Lapas Banjar sendiri tak ubahnya seperti Kastil, indah bila dipandang dari jauh lantaran pemandangan di sekeliling bukitnya terlihat hijau. Namun, sangat lah menyeramkan bila kita menjadi penghuni di dalamnya.
Tidak akan bisa melihat hamparan sawah atau pemandangan asri di sekeliling bukit, yang ada hanya dinding beton dan dinginnya udara saat malam. Sedangkan pada siang hari, terik matahari seakan berada sangat dekat di atas Lapas sehingga panasnya masuk ke sela-sela dinding beton dan jeruji besi.
Mudah-mudahan saja Kastil di Bukit Puteri menyediakan kamar bagi para narapidana kasus korupsi, sehingga koruptor dapat menghabiskan hidupnya di dalam kemegahan bangunan tersebut. (Eva)