Rajadesa, (harapanrakyat.com),- Tanaman jahe milik petani di blok Sawah Lega Desa Rajadesa terancam gagal panen. Hal itu disebabkan serangan hama daun dan cacing tanah. Akibatnya, daun-daun tanaman jahe menjadi kering, dan umbi jahe tumbuh tidak normal, juga membusuk.
Iming, petani jahe asal Sirnasari Rajadesa, Kamis (14/2), mengatakan, tanaman jahe yang berada di kebun miliknya jenis jahe gajah atau jahe badak. Dan memiliki ciri khas, rimpang-nya (sejenis akar) lebih besar dan gemuk, ruas rimpang lebih mengembung dari varietas lainnya.
Menurut Iming, jahe tersebut masih terbilang langka, sehingga bila musim panen tiba hasil panenan menjadi cepat laku dan terjual. Tidak hanya itu, harga jual jahe gajah tetap bertahan.
Iming menjelaskan, dia menjual jahe dalam bentuk segar atau kering. Namun, pada musim panen tahun ini, dia memperkirakan hasilnya akan berkurang. Pasalnya, dia mendapati daun-daun yang sudah mengering, dan menemukan banyak cacing di bawah tanaman jahe tersebut.
Sementara itu, Ujang, petani jahe lainnya, membenarkan serangan hama daun dan cacing yang dialami petani jahe. Dia berharap, Dinas Pertanian membantu kesulitan yang dihadapi petani, untuk menghindari kerugian yang lebih parah.
Ujang juga mengungkapkan, jahe jenis komoditi yang mudah mendapat pasar. Banyak pengepul jahe yang mendatangi petani, dan membeli semua hasil panen jahe milik petani.
Dalam kesempatan yang sama, Ujang juga mengharapkan adanya penyuluhan dan pembinaan dalam budidaya tanaman jahe. Dia mengakui, selama ini petani jahe belum mendapat sentuhan dari pemerintah.
Padahal, kata Ujang, pangsa pasar jahe cukup menjanjikan. Dia juga memperkirakan, jumlah petani jahe kemunkinan bakal bertambah, lantaran harga jual jahe lumayan untuk menambah pendapatan petani.
Ujang menambahkan, tanaman jahe dapat dijadikan obat, secara pharmakologi dapat dijadikan sebagai karminatif (peluruh kentut) anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba/ parasit, serta dapat menyembuhkan reumatik, merangsang getah lambung dan getah empedu. (dji)