Banjar, (harapanrakyat.com),- Upaya untuk pengembangan produksi batik khas Banjar, Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Diperindagkop) Kota Banjar, memberangkatkan lima orang dari komunitas kreatif Kota Banjar untuk mengikuti pelatihan mempelajari teknik membatik, dua diantaranya dari Yola Batik 1 orang, dan Gendis Batik 1 orang.
Pelatihan tersebut dilaksanakan sejak Senin-Minggu (5-11/3), bertempat di Deden Batik Collection, Cigeureung, Tasikmalaya. Namun, sebelum diberangkatkan terlebih dahulu peserta pelatihan diberi pengarahan oleh pihak pemerintah.
Kepala Bidang Perindustrian Diperindagkop Kota Banjar, Dra. Titi Winarti, M.Pd., mengatakan, upaya pengembangan produksi batik khas Banjar saat ini baru ada dua pengelola, yaitu Yola Batik dan Gendis Batik.
“Sementara sekarang ini permintaan batik khas Banjar sudah banyak, salah satunya kebutuhan batik untuk PNS, jadi kalau hanya ditangani oleh dua pengelola saja tidak akan terpenuhi. Makanya kami dari pemerintah memberikan bantuan berupa pelatihan bagi mereka yang memang berkeinginan mengembangkan batik khas Banjar. Dan setelah selesai mengkuti pelatihan, kami juga akan memberikan bantuan peralatan untuk membatik,” terangnya Selasa (6/3).
Lanjut Titi, dalam pelatihan tersebut, mereka tidak hanya mempelajari teknik membatiknya saja, tapi juga kewirausahaan, pengembangan usaha, strategi pemasaran, serta kreatifitas dan inovasi terhadap pengembangan batik khas Banjar.
Baca juga: Dimana dan Kemana Mencari Batik Khas Banjar
Dengan demikian, para pengrajin nantinya tidak hanya terpaku oleh dua motif saja, namun harus bisa berinovasi mengembangkan motif lainnya, yang mana saat ini motif daun tarum dan ebeg menjadi ciri khas batik Banjar.
“Kami berharap, sepulangnya dari pelatihan mereka minimalnya mampu membuka usaha dalam memproduksi batik khas Banjar, sehingga permintaan pasar dapat terpenuhi. Produksi batik itu kan tidak selalu berupa kain untuk bahan pakaian saja, tapi bisa juga berupa sepatu, tas, baju kaos atau pernak-pernik lain yang bermotif batik,” pungkas Tati. (Eva)