Ciamis, (harapanrakyat.com),- Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kab. Ciamis memperkirakan harga beras bakal bertahan hingga akhir bulan Februari mendatang. Faktanya, harga beras di pasaran saat ini mencapai Rp. 8500.
Perkiraan tersebut berdasarkan pada areal/ lahan sawah yang hingga bulan Februari, kondisinya belum siap untuk dipanen. Hal itu disampaikan Kepala BKP Kab. Ciamis, Adi Nugraha, ketika ditemui HR, Kamis (27/1) di ruang kerjanya.
Dalam kesempatan itu, Adi menilai, petani di beberapa wilayah belum bisa melakukan panen, hingga awal bulan Maret. Namun begitu, dia mengaku, ketersediaan pangan di Kab. Ciamis masih tergolong aman.
âKemungkinan harga beras baru turun pada Bulan Maret mendatang,â ungkapnya.
Adi menjelaskan, berdasarkan data yang ada di BKP, untuk bulan Januari 1.305 hektar sawah siap dipanen, dan menghasilkan sekitar 4,5 ton beras. Sementara pada bulan Februari, areal sekitar 6.172 hektar akan dipanen, dengan menghasilkan 24 ton beras. Kemudian pada bulan Maret, 32.163 hektar sawah siap dipanen, dan beras yang dihasilkan mencapai 128 ton.
âUntuk panen Januari sekarang, hanya cukup untuk kebutuhan masyarakat Ciamis. Stok beras yang masih dimiliki petani di lumbung, biasanya dikeluarkan baik untuk memenuhi kebutuhan lokal dan luar daerah,â jelasnya.
Kepada HR, Adi menambahkan, Kab. Ciamis masih menjadi lumbung padi andalan Jawa Barat (Jabar). Soalnya, ketika masa panen raya, beras yang ada melebihi kebutuhan masyarakat Ciamis yang hanya mencapai 20 ton beras perbulannya.
Kabid Perdagangan Disperindag Kab. Ciamis, Otong, ketika ditemui HR, Jum`at (28/1), menilai harga beras di pasaran masih dalam kondisi stabil. Alasannya, kenaikan harga beras masih flukuatif.
âUntuk harga beras dengan kulaitas bagus mencapai Rp 8.500 perKg. Sementara beras kualitas lain mencapai Rp 7.500. Angka kenaikan tersebut masih dalam batas wajar,â jelasnya.
Otong mengutarakan, pihaknya belum merencanakan kegiatan operasi pasar murah (OPM), karena ketersediaan beras masih dianggap cukup. Namun, jika ada permintaan, pihaknya tidak akan menundanya.
Di tempat berbeda, Kabag Humas Setda Ciamis, Uga Yugaswara, mengatakan, Pemkab. Ciamis belum perlu melakukan operasi pasar. Dia menilai, persediaan beras masih ada untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Ciamis.
Mengantisipasi harga beras di pasaran, Uga menghimbau agar pendistribusian Beras Miskin (Raskin) untuk jatah Bulan Februari harus segera dilakukan. Dengan begitu, masyarakat tidak merasa kesulitan menghadapi harga beras yang ada di pasaran saat ini.
âJika raskin bulan Februari sudah tersalurkan, kenaikan harga beras di pasaran tidak akan terlalu berpengaruh terhadap masyarakat. Tapi, kita lihat masih banyak masyarakat yang memiliki stock beras,â pungkasnya. (es)