Banjar, (harapanrakyat.com),- Untuk memanfaatkan potensi yang ada di kawasan tugu batas kota, tepatnya di Dusun Haurmukti-Cipadung, Kel/Kec. Purwaharja, Kota Banjar, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Kel. Purwaharja mengajukan sebuah konsep penataan batas kota untuk dijadikan sebagai kawasan industri kreatif.
Pembahasan pengajuan tersebut digelar di aula Kel. Purwaharja, Selasa (31/1). Selain dihadiri Lurah dan Ketua RT/RW se-Kel. Purwaharja, dan tokoh masyarakat setempat, juga mengundang dari unsur pemerintahan, diantaranya Kabid. Ekonomi Bappeda Kota Banjar, Kabid. Perindustrian Diperindag Kota Banjar, perwakilan dari Dinas PU, Kapolsek dan Koramil Kec. Purwaharja.
Kawasan tugu perbatasan antara Kota Banjar-Kab. Ciamis yang berada di Dusun Haurmukti, Kel. Purwaharja memiliki potensi yang dapat dikembangkan mejadi rest area, diantaranya, letak wilayahnya strategis, tersedia lahan tidak produktif, banyak terdapat industri rumah tangga (IRT), serta dukungan dari masyarakat terhadap rencana tersebut.
Sedangkan, gagasan pengembangannya meliputi, pembangunan wisata batas Kota Banjar yaitu dengan menampilkan produk-produk IRT yang ada di lingkungan setempat. Kemudian, untuk pengelolaannya dilakukan oleh masyarakat di sekitar Haurmukti dan Cipadung.
Sementara tempat yang akan digunakan yaitu lahan tidak produktif seluas kurang lebih 1 hektare di sekitar tugu perbatasan. Karena selama ini lahan tersebut hanya ditumbuhi ilalang, sehingga tidak mencerminkan estetika sebuah kota.
Namun, yang masih menjadi permasalahan dalam rencana penataan tersebut, yaitu status kepemilikan lahan. Karena, lokasi yang akan digunakan adalah tanah milik pribadi, sehingga kepastian lahan harus jelas dulu supaya tidak ada permasalahan dikemudian hari.
Untuk itu, pihak kelurahan harus mengadakan pendekatan terlebih dahulu dengan pemilik lahan, apakah harus dibeli atau mungkin dihibahkan oleh pemiliknya. Jika sudah ada kepastian, maka usulan rencana tersebut akan diajukan ke walikota, melalui instansi terkait, yaitu Bappeda, Diperindag, Dinas PU dan Bagian Tata Pemerintahan.
Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Kota Banjar, H. Agus Nugraha, S.Sos., mengatakan, wilayah tugu batas di Haurmukti merupakan estetika kota, maka rencana tersebut tentu disambut baik oleh pemerintah kota.
“Rencana ini selaras dengan apa yang telah dibahas dalam kesepakatan bersama Kuningan Summit, yaitu pembangunan dan penataan di kawasan perbatasan. Apabila dilakukan penataan maupun pengelolaan kawasan secara baik, tentu akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Kota Banjar sendiri, khususnya warga yang berada di sekitar lokasi,” kata Agus.
Bahkan, saat ini Bappeda Kota Banjar terus melakukan pengkajian mengenai potensi yang ada di kawasan perbatasan, supaya dapat menjadi magnet center, sehingga memiliki daya tarik bagi orang untuk beraktifitas di daerah tersebut.
Dikatakan Agus, langkah yang perlu dilakukan untuk memajukan Kota Banjar, memang harus melakukan program-program terobosan. Caranya, mempercepat Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki suatu daerah.
“Konsep yang diajukan BKM Purwaharja ini tentu sangat membantu pemerintah dalam upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, untuk itu rencana ini pasti akan terwujud, hanya saja harus ditempuh dulu mengenai kepastian lahannya,” ujar Agus.
Hal senada juga dikatakan Kabid. Perindustrian Diperindag Kota Banjar, Dra. Titi Winarti, M.Pd. Menurutnya, jika melihat potensi yang ada di Kel. Purwaharja, khususnya bidang IRT, sudah bagus.
“Produk unggulan dari Kelurahan Purwaharja, yaitu rengginang, pemasarannya memang sudah sampai ke luar daerah. Untuk itu, rencana penataan kawasan tugu batas kota yang akan dijadikan rest area, kami sangat mendukung. Karena, nantinya produk-produk unggulan bisa dijajakan di tempat tersebut,” kata Titi. (Eva)