Banjar, (harapanrakyat.com),- Pada musim liburan sekolah kemarin, sejumlah pengunjung Banjar Water Park (BWP) mengeluhkan kondisi air kolam yang terlihat berwarna hijau, serta tidak mengalirnya saluran air bersih di kamar mandi yang ada di dalam lokasi BWP.
Beberapa sumber HR yang namanya enggan dikorankan, mengatakan, seharusnya ketika akan menghadapi musim liburan, pihak BWP mempersiapkan segala kebutuhan untuk menyambut para pengunjung.
“Misalnya saja bahan-bahan kebutuhan untuk perawatan air kolam, seperti bahan penjernih air. Apakah penyebab air kolam berwarna hijau itu akibat kurangnya kaporit sebagai bahan penjernih air, atau memang kurang perawatannya. Selain itu, ketika saya akan mandi, ternyata air ledengnya tidak mengalir. Sebagai pengunjung, saya tentu merasa kecewa,” tutur sumber HR, Minggu (8/1).
Sementara itu di lain pihak, Manager Operasional dan Marketing BWP, Denta, mengakui, bahwa memang pada saat musim liburan kondisi warna air kolam pernah mengalami perubahan, yakni menjadi hijau. Sehingga, waktu itu BWP sempat ditutup selama dua hari untuk mengganti air kolam.
Namun, perubahan warna tersebut bukan akibat kurangnya bahan penjernih air, sebab para petugas tidak mengurangi takaran bahan kaporit saat melakukan penjernihan. Menurut Denta, salah satu penyebab terjadinya perubahan warna air kolam yaitu dari pakaian yang dipakai pengunjung saat renang.
“Masalah pakaian memang mempengaruhi, makanya di kolam prestasi kami mewajibkan pada pengunjung yang akan berenang di kolam prestasi untuk memakai pakaian renang. Kalau di kolam lain, kita juga sering melihat ada pengunjung yang berenang menggunakan celana jeans, ini jelas dapat mempengaruhi terhadap warna air. Karena, setelah kami mendatangkan ahli untuk menguji air, tapi hasilnya ternyata PH air bagus,” tuturnya Selasa (10/1).
Meski demikian, lanjut Denta, pihaknya tidak menyalahkan pakaian yang dipakai renang oleh pengunjung. Tetapi, untuk mengantisipasi kejadian serupa, pihak BWP akan memasang plang himbauan agar pengunjung tidak menggunakan celana jeans saat renang.
Selain itu, pihak BWP juga telah membuat saluran pipa yang mengeluarkan air berbentuk air mancur di bagian jalan jembatan menuju kolam. Tujuannya supaya baju yang digunakan pengunjung sebelum turun ke kolam kondisinya sudah basah.
“Jadi sebelum berenang, baju pengunjung harus basah dulu, sehingga kalau ada yang luntur, itu tidak langsung mengotori air kolam. Seperti contohnya saat kita mencuci baju yang luntur, pada bilasan pertama itu warna air yang digunakan akan berbeda dengan air bilasan kedua. Hal ini pun sama,” katanya.
Sedangkan mengenai masalah tidak mengalirnya saluran air bersih di kamar mandi, itu karena pihaknya menggunakan sistem timer. Sehingga, ada jeda waktu pengaturan keluarnya air dari saat kran ditutup dan dibuka, yaitu sekitar 5-10 menit.
Ada kemungkinan, kata Denta, pada saat pengunjung tersebut membuka kran, kebetulan pas dalam jeda waktu itu. Sebagai solusinya, pihak BWP akan memasang torn untuk penampungan air.
“Apa yang menjadi keluhan pengunjung itu merupakan masukan bagi kami untuk terus membenahi fasilitas-fasilitas yang ada di BWP, supaya lebih baik lagi. Karena, kami juga selalu berusaha agar pengunjung merasa puas menikmati wahana dan fasilitas lainnya yang tersedia di BWP ini,” pungkas Denta. (Eva)