Bangunan tua juga menjadi salah satu yang bisa dijadikan obyek wisata andalan di kota Banjar, hampir setiap hari ada saja yang melewati kota ini. Seperti yang akan ke Pangandaran dan ke Yogyakarta, tidak hanya turis lokal tapi juga turis asing. Tak banyak yang singgah, Pemkot Banjar harus ada solusi agar turis yang lewat itu singgah ke Banjar.
Salah satu kegiatan pehobi yang cukup digemari masyarakat, tercipta komunitas sepeda ontel dibuat jadwal setiap hari libur. Komunitas ini membikin kegiatan yang dilewati turis yang lalu lalang ke Banjar biar mereka menonton atraksi-atraksi tradisional. Ini harus ada kemauan dari Pemkot dengan instansi terkait budaya dan pariwisata jangan statis begini.
Kendati ramai dikujungi wisatawan yang lewat, nampaknya kota Banjar belum maksimal bagaimana menarik wisatawan untuk berhenti jalan-jalan di kota ini. Untuk kebersihan dan kawasan kumuh, kota ini sudah mulai bisa mengatasi.
Sebenarnya asyik juga bermain di kota Banjar, naik becak, delman, dan odong-odong, sayang tak ada guide yang bisa menjelaskan. Jadi hanya lewat begitu saja masih mending abang becak, dan delman bisa diajak bicara, tapi odong-odong rupanya bukan putra daerah, begitu ditanya jawabannya tidak tahu medok jawa. Kata Winarni asal Padang Sumatera Barat.
Setidaknya ada 10 lebih mungkin bangunan tua yang bersejarah, semuanya tak terawat dan terlantar banyak milik PT. KAI yang tak terurus. Seperti gedung opat yang bersebelahan dengan Kantor Bappeda Kota Banjar, terowongan Batulawang, gedung-gedung PT. KAI yang berdekatan dengan stasiun juga tak terawat. Sayang, ucap Ilham mahasiswa arsitektur Perguruan Tinggi bergengsi di Bandung, dia sengaja datang ke Banjar untuk mempelajari bangunan lama agar bisa dipergunakan lagi, sebagai patok sejarah arsitektur di Banjar.
Beberapa informasi yang kita terima, PT. KAI membuka pihak lain baik Pemkot maupun swasta. Untuk membangun dengan kontrak pakai, mau dipakai usaha atau hotel bisa tinggal dilakukan pembicaraan dengan PT. KAI. Sebenarnya PT. KAI tidak tertutup bagi pihak luar bila akan mempergunakan aset yang tak terpakai, ada aturan dan ketentuannya yang bisa menghasilkan profit. (Adi.K)
Foto: Gedung dua tingkat yang dibangun 1930 an yang dari sebagai toko Emas tertua,dikenal dengan sebutan toko loteng yang berada di jalan Kantor pos dekat perempatan pasar Banjar dan Bioskop Kenanga yang tinggal menungguh roboh saja.Seharus gedung itu dilindungi sebagai gedung bersejarah perlu ada renovasi kepada pemiliknya jangan dibongkar.