Banjar, (harapanrakyat.com),- Sebagian bibit tanaman yang diterima sejumlah sekolah dari Dinas Pertanian (Distan) Kota Banjar untuk kegiatan program Green School kondisinya rusak, bahkan data jumlah yang diterima pihak sekolah ada yang tidak sesuai dengan data dilansir Distan.
Menurut Kepala SDN 1 Jajawar, Odoh Rosida, S.Pd., saat ditemui HR di ruang kerjanya, Jumâat (9/12), mengatakan, dari 1015 batang jumlah bibit tanaman yang diterima, sebanyak 141 kondisinya mengalami kerusakan.
“Ya memang ada beberapa yang kondisinya rusak, tapi katanya bisa ditukarkan untuk diganti. Dan kami juga sudah melaporkan hal tersebut kepada pihak ketiga, sekarang tinggal menunggu kiriman,” katanya.
Odoh menjelaskan, ada 13 jenis bibit tanaman yang diterima SDN 1 Jajawar, diantaranya Jati 187 batang, namun 49 batang kondisinya rusak. Bibit Jabon sebanyak 113 batang, sedangkan 23 batang kondisinya rusak.
Kemudian, bibit Gmelina 191 batang, kondisi yang rusaknya mencapai 24 batang, Akasia 200 batang dengan kondisi kerusakannya sebanyak 29 batang. Bibit Melinjo 93 batang, kerusakannya 7 batang, Petey 89 batang, kondisi rusak sebanyak 7 batang, dan bibit Sawo 11 batang, kerusakannya sebanyak 2 batang.
Sedangkan untuk bibit tanaman jenis Belimbing, Kayu Manis, Pala, Lengkeng dan Mangga masing-masing jumlahnya sebanyak 12 batang, semuanya dalam kondisi baik. Dengan demikian, jumlah total bibit dari semua jenis tanaman yang kondisinya baik mencapai 874 batang.
Sementara itu, berdasarkan data yang ada di Bidang Kehutanan dan Perkebunan Distan Kota Banjar, seharusnya jumlah total bibit tanaman yang berhak diterima oleh SDN 1 Jajawar untuk program Green School mencapai 1.052 batang, tapi hanya keterima 1.015 batang.
Kekurangan tersebut terjadi pada beberapa jenis bibit tanaman, diantaranya Jabon yang seharusnya 200 batang, namun keterima hanya 113 batang. Lalu, Gmelina 200 batang, diterima 191 batang, Petey 91 batang, diterima hanya 89 batang, serta bibit Sawo 12 batang, jumlah yang diterima 11 batang.
Lain halnya dengan SMPN 5 Banjar dan SMKN 2 Banjar. Jumlah total bibit tanaman yang diterima kedua sekolah tersebut sesuai dengan data di Distan, yakni masing-masing menerima sebanyak 155 batang.
Sedangkan, mengenai jumlah kerusakan pada bibit tanaman, pihak SMPN 5 Banjar mengaku hingga saat ini belum diketahui lantaran belum melakukan pengecekan.
Namun, menurut Wakasek Humas SMPN 5 Banjar, Drs. Muhdir, bahwa kerusakan pasti ada. Itu akibat pada waktu pendistribusian ke sekolah, posisi bibit tanaman disimpan dalam mobil pengangkut secara ditumpuk.
Di lain tempat, Ade Nurdiawati, S.Pd., salah seorang guru SMKN 2 Banjar, mengaku, bibit tanaman yang diterima pihaknya semua dalam kondisi baik, artinya tidak ada kerusakan sehingga memungkinkan untuk ditanam.
“Semua batang tanaman kondisinya baik, tidak ada yang patah, paling hanya bagian daunnya saja ada yang robek, tapi itu tidak akan menghambat pada pertumbuhan, jadi layak untuk ditanam,” kata Ade.
Sementara mengenai pendistribusian bibit tanaman kepada siswa/orang tua siswa, ketiga sekolah tersebut mengaku, bahwa bibit tanaman diberikan pada siswa/orang tua siswa yang memiliki lahan kosong, dan benar-benar mau melaksanakan kegiatan penanaman sekaligus pemeliharaan tanaman yang diberikan pihak sekolah.
Tujuannya supaya penyaluran bantuan bibit tanaman tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan, baik oleh pihak sekolah maupun orang tua siswa. Karena, pihak sekolah harus membuat laporan secara periodik kepada Pokja pemerintah kota, dalam hal ini Distan Kota Banjar. (Eva)