Banjar, (harapanrakyat.com),- Meski berdasarkan letak georafinya Kota Banjar tidak ada resiko bencana, tetapi tidak menutup kemungkinan hal itu bisa saja terjadi. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar dan instansi terkait diharapkan lebih aktif dan selalu siap siaga jika terjadi bencana.
Hal itu dikatakan Walikota Banjar, DR. dr. H. Herman Sutrisno, MM., dalam acara sosialisasi mitigasi daerah rawan bencana tahun 2011, yang diikuti 60 peserta utusan dari desa/kelurahan, kecamatan, tokoh masyarakat, Walhi, ORARI, PMI dan organisasi lainnya, bertempat di Aula Setda Kota Banjar, Selasa (13/12).
Dijelaskan Herman, tanggung jawab BPBD bukan hanya bencana alam saja, namun juga bencana di luar bencana alam, diantaranya kecelakaan kereta api, kebakaran dan konflik horizontal.
Karena, bencana adalah kerusakan yang terjadi akibat fenomena alam luar bisa, atau disebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan. Maka, untuk menanggulanginya diperlukan koordinasi antara dinas badan dan organisasi terkait.
“Salah satu fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar adalah, setiap ada bencana harus menanggulangi. Tetapi, untuk menanggulangi bencana tersebut bukan hanya dilaksanakan oleh satu badan saja, namun perlu partisipasi masyarakat juga,” kata Herman.
Dari kegiatan ini diharapkan adanya persamaan persepsi dalam penanggulangan bencana. Kemudian, hasilnya dapat dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur (SOP), serta menjadi pegangan dari setiap instansi.
Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kepala BPBD Propinsi Jawa Barat, Kepala Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Jawa Barat sebagai narasumber, dan Kepala BPBD Kota Banjar. (Eva)