Banjar, (harapanrakyat.com),- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. Karena, cuaca ekstrim yang terjadi saat ini menjadi penyebab utama penyebaran jentik nyamuk demam berdarah dengue (DBD).
Hal itu dikatakan Kabid. Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kota Banjar, Dr. Ance Eka Widianti, saat ditemui HR di ruang kerjanya, Selasa (6/12).
Meski pihaknya terus-menerus melakukan fogging (pengasapan) di sejumlah wilayah yang dianggap rawan terkena DBD, namun peran serta masyarakat dalam menjalankan pola hidup sehat sangat dibutuhkan.
“Fogging akan kami lakukan hingga menjangkau ke daerah pelosok di Kota Banjar, kegiatan tersebut dilakukan sejak awal bulan Nopember hingga Desember 2011. Namun, fogging yang kami lakukan ini hanya sabagai upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran wabah DBD saja. Untuk itu masyarakat harus biasakan hidup sehat dan bersih,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa cuaca ekstrim menyebabkan penyebaran jentik DBD semakin cepat. Nyamuk DBD menyerang pada pagi hari sekitar pukul 09.00-10.00 WIB, dan sore hari sekitar pukul 15.00-17.00 WIB.
Ance juga menyebutkan ciri-ciri orang yang terkena DBD, diantaranya demam tinggi selama 1-7 hari, adanya nyeri pada bagian ulu ati, kemudian perut terasa mual dan terdapat bintik-bintik merah pada tangan atau kaki, seperti digigit nyamuk.
“Apabila masyarakat merasakan gejala-gejala seperti itu segera menghubungi atau mendatangi tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan,” ucapnya.
Dia menambahkan, pihaknya mencatat pada tahun ini jumlah pasien DBD di Kota Banjar mencapai sekitar 29 kasus, diantaranya 1-15 tahun 6 orang, 15-45 tahun 14 orang dan 45 tahun ke atas sebanyak 9 orang.
Pada umunya wabah DBD menyerang usia produktif yaitu antara 15-45 tahun. Dengan demikian pihaknya menghimbau agar sebelum berangkat ke sekolah anak-anak diberi dulu lotion anti nyamuk. “Jadi pencegahan lah yang paling penting,” pungkasnya. (PRA)