Banjar, (harapanrakyat.com),-
Memasuki musim penghujan permintaan pasar akan kebutuhan benih dari UPT Balai Benih Padi dan Bibit Dinas Pertanian (Distan) Kota Banjar meningkat tajam. Namun, saat ini banyak permintaan varietas Logawa dan Cilamaya Muncul, yang mana varietas tersebut langka didapat dari petani mitra Balai Benih Padi.
Hal itu dikatakan Kepala UPT Balai Benih Padi dan Bibit Distan Kota Banjar, Yaya Mulyana, Senin (31/10). Menurut dia, permintaan varietas tersebut datang dari konsumen/pasar di wilayah Banjar dan Jawa Tengah, yaitu daerah yang memiliki lahan sawah berupa rawa.
Namun, sebagai solusinya maka kini pihaknya bekerjasama dengan beberapa penangkar yang ada di wilayah Jawa Tengah, dan UPT Balai Benih Padi akhirnya bisa mencukupi permintaan pasar.
“Pengadaan varietas tersebut 40% dari lahan milik UPT Balai Benih Padi, dan 60% didatangkan dari luar atau penangkar. Sedangkan, untuk permintaan varietas lainnya cukup terpenuhi dari petani yang menjadi mitra kami,” jelasnya.
Lebih lanjut Yaya menjelaskan, bahwa varietas Logawa dan Cilamaya Muncul memang cocok ditanam di lahan sawah rawa karena tahan tergenang air serta tahan roboh.
Kemudian, alasan pihaknya mendatangkan kedua varietas itu dari penangkar di Jawa Tengah, lantaran para penangkar di sana tidak memiliki pangsa pasar, sedangkan UPT Balai Benih Padi Kota Banjar memilikinya.
“Kebetulan penangkar di sana tidak punya akses pemasaran. Jadi, kedua varietas tersebut ditarik dulu ke kita dan dipasarkan lagi ke Jawa Tengah,” kata Yaya.
Dia juga mengatakan, untuk sekarang ini sudah banyak kelompok tani di Banjar yang membeli benih dari UPT Balai Benih Padi Kota Banjar, jumlahnya mencapai 14 kelompok. Artinya, keberadaan Balai Benih Padi benar-benar telah dimanfaatkan oleh para petani Banjar.
Selain akibat perubahan musim, bertambahnya pangsa pasar di Kota Banjar juga mempengaruhi pencapaian target PAD. Hingga akhir Oktober, pencapaiannya sudah 69%. Untuk itu, maka pihaknya semakin optimis target PAD dapat terealisasikan tepat pada waktunya. (Eva)