Banyak kisah dialami nelayan Indonesia yang membawa imigran gelap menyebrang ke Australia, yang telah dibebaskan setiba di tanah air. Diantara mereka merasa kapok berurusan dengan pihak Imigrasi Australia. HR mencoba kebenaran soal cerita tentang Kirman (45), warga Dusun Bojong jati, Desa Pananjung, Pangandaran Ciamis selatan Jawa Barat.
Pada tahun 2000 sebelas tahun silam, Kirman dan Ibrahim tertangkap oleh penjaga pantai Australia yang tengah berpatroli. Pada kesempatan itu Kirman dan Ibrahim, tengah mengantarkan tiga orang imigran gelap asal Iran yang ingin menyebrang ke Australia. Ketiga warga negara Iran, akan membayar dengan sejumlah uang yang cukup besar. Malang Kirman dan Ibrahim, bukan uang yang banyak yang diperoleh, tapi penjara dan mendekam hampir setahun di Pulau Christmas. Pulau ini ternyata dipergunakan juga untuk menahan imigran gelap yang mencoba memasuki wilayah kedaulatan Australia.
Imigran gelap ini, setelah ditangkap dibawa ke daratan lalu diintrograsi. Setelah melalui proses pencatatan, mereka dikirim ke Pulau Christmas. Untuk menjalani hari demi hari dalam tahanan yang panas dan gersang. Sebelum mengalami shock yang mendalam, barulah mereka di deportasi ke negara masing-masing. Pulau ini memang benar-benar menjadi neraka bagi imigran gelap.
Darsih (40) istri Kirman yang berhasil di wawancarai HR mengungkapkan kisah suaminya yang telah ditangkap petugas Imigrasi Negara Kanguru. Cerita Darsih suaminya tidak memberitahu akan pergi ke Australia. Kirman tidak berterus terang, bahkan memberitahu kepada Darsih akan membetulkan mesin kapal ke Cilacap Jawa Tengah.
Timbul keheranan Darsih, tidak biasanya Kirman bila akan pepergian memberi uang Rp.50 ribu, waktu itu tahun 2000. Padahal bila memperbaiki mesin ke Cilacap paling lama dua hari. Setelah suaminya seminggu tidak pulang, timbul kecurigaan. Apakah Kirman mendapat musibah di laut, ucap Darsih haru.
Darsih mendapat kabar, soal Kirman setelah sebulan suaminya hilang. Kabar itu dari cerita sesama nelayan di Pangandaran, dan dari saudaranya Ibrahim di Jakarta. Berita itu datang dari Kedutaan Australia di Jakarta. Setelah Darsih tahu bahwa Kirman dipenjara di Australia, hati pun was-was dan khawatir jangan-jangan suaminya disiksa di negeri orang.
Allhamdulilah, suaminya Darsih si Kirman mengaku tidak pernah disiksa atau dianiaya selama dalam tahanan. Malah suaminya diperlakukan dengan baik dan diberi pekerjaan. Kabar Kirman berada dipenjara Australia, Darsih tahu langsung dari suaminya melalaui telepon langsung dari penjara. Ucapnya Darsih. Bahkan sempat segala Kirman kirim foto, waktu dipenjara Australia.
Malah waktu pulang suaminya setelah mukim dipenjara di negeri orang, Darsih kaget banget soalnya Kirman jadi cakep putih bersih dan gemuk. Kerinduan Darsih kepada suaminya, bukan kepalang bahagia sekali. Sang kekasih, Imam di keluarga telah pulang dengan selamat. Ucap Darsih sambil tersenyum, dalam mengakhiri percakapan dengan HR. (Amlus/bh dari berbagai sumber)