Minggu, Mei 11, 2025
BerandaBerita BanjarDistan Khawatirkan Alih Fungsi Ancam Kedaulatan Pangan Daerah

Distan Khawatirkan Alih Fungsi Ancam Kedaulatan Pangan Daerah

Banjar, (harapanrakyat.com),- Lahan pertanian berupa sawah seluas 3.329 hektare yang sebelumnya dimiliki Kota Banjar, kini diprediksi luasnya berkurang menjadi 3.316 hektare. Hal itu akibat adanya lahan sawah yang telah beralih fungsi.

Contohnya di wilayah Pamongkoran, Kec. Banjar, dimana sebagian lahan pesawahan produktif di daerah tersebut telah dikonversi, yaitu menjadi komplek perkantoran milik pemerintah. Padahal, Kementerian Pertanian memberikan imbauan kepada bupati/walikota di daerah yang memiliki lahan pertanian produktif agar tidak dikonversi.

Bukan hanya itu, menurut Kabid. Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kota Banjar, Yuswarman, bahwa berkurangnya lahan sawah juga akibat adanya beberapa bangunan milik pihak swasta, seperti bangunan pom bensin.

“Itu yang bisa terlihat langsung atau terdeteksi oleh kita, belum yang tidak terdeteksinya, sehingga ada kemungkinan luasnya semakin berkurang, seperti yang tadinya lahan sawah dijadikan perumahan,” katanya, Senin (31/10).

Namun, lanjut dia, disamping itu ada pula tegalan yang sekarang telah berubah menjadi lahan sawah, yaitu di daerah Sampih, Kec. Langensari. Tapi luasannya hanya 8 hektare saja.

Yuswarman mengatakan, berubahnya tegalan menjadi lahan sawah akibat dampak dari dibangunnya saluran irigasi di wilayah tersebut, serta adanya kemauan dari para petani itu sendiri, jadi bukan program pemerintah.

Dalam hal ini, pihaknya hanya memfasilitasi pembuatan saluran irigasinya saja. Karena, tegalan di Sampih sebelumnya hanya berupa lahan pertanian palawija, tetapi berpotensi untuk dicetak menjadi lahan sawah.

“Kalau upaya untuk menambah lahan sawah memang ada, tapi tidak melalui program, karena sulit, tidak semua petani mau menjadikan lahan pertaniannya jadi lahan sawah,”

Selain itu, kalau pun di Kota Banjar terdapat beberapa lahan palawija, namun tidak semuanya cocok untuk dijadikan lahan sawah, seperti lahan palawija milik AURI di Dusun Karangmukti, dan di Bojongkoncod, Desa Langensari.

Pasalnya, letak lahan pertanian di daerah tersebut posisinya lebih tinggi dari sumber pengairan air yang telah ada. Sedangkan, kalau harus menggunakan pompanisasi tentu akan menambah biaya produksi bagi petaninya.

“Dengan demikian, maka solusinya kita hanya mengintensifkan produksi padi dari lahan sawah yang ada,” terang Yuswarman.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, bahwa trend alih fungsi lahan pertanian pangan cenderung meningkat, serta tingkat produktivitas lahan sawah mendekati levelling off.

Sehingga, ada tendensi total produksi relatif stagnan dan dikhawatirkan akan menurun. Kondisi ini perlu diimbangi dengan teknologi intensifikasi dan kapasitas perluasan areal sawah setiap tahun sekitar 40.000 hektare.

Kompetisi pemanfaatan ruang untuk berbagai sektor semakin ketat, dan rencana alih fungsi lahan sawah yang sangat dahsyat berdasarkan RTRW kabupaten/kota seluas 3,09 juta hektare dari 7,8 juta hektare lahan sawah (BPS, 2004).

Dari trend neraca lahan sawah cukup mengkhawatirkan, walaupun tahun 1981-1999 menunjukan trend peningkatan seluas 1.593.649 hektare. Namun, penurunan tajam terlihat pada kurun 1999-2002 yang menunjukan penurunan 422.857 hektare.

Pola alih fungsi di Pulau Jawa adalah sawah menjadi perumahan 58,7%, menjadi lahan pertanian lainnya 21,8% dan menjadi non perumahan 19,5%. Sedangkan, di luar Pulau Jawa sawah menjadi perumahan 16,1%, menjadi lahan pertanian lainnya 48,6% dan menjadi non perumahan 35,3%.

Semakin meningkatnya pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi dan industri, mengakibatkan terjadinya degradasi, alih fungsi dan fragmentasi lahan pertanian pangan telah mengancam daya dukung wilayah secara nasional dalam menjaga kedaulatan pangan.

Untuk itu, Undang-Undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B), harus digunakan sebagai acuan bagi pemerintah (provinsi dan kabupaten/kota) untuk melindungi lahan pertanian pangan dalam rangka ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, sekaligus merencanakannya sebagai bagian dari penyusunan RTRW nasional, provinsi dan kabupaten/kota. (Eva) 

Beckham Putra

Tampil Impresif dan Melejit di Musim ini, Berapa Gaji Beckham Putra di Persib Bandung?

Kemenangan Persib Bandung di Liga 1 2024/2025 tentu atas kerja keras para pemain yang tampil konsisten dan gemilang di setiap pertandingan. Beckham Putra menjadi...
Cara Mengaktifkan Peringatan Pelacak Tak Dikenal Android

Cara Mengaktifkan Peringatan Pelacak Tak Dikenal Android

Peringatan Pelacak Tak Dikenal Android merupakan salah satu fitur penting yang bisa pengguna manfaatkan sebaik mungkin. Fitur HP ini sendiri bisa membantu pengguna untuk...
Anggota TNI Inspiratif Ini Latih Fisik Pemuda Kota Banjar yang Ingin Daftar Tentara tanpa Dipungut Biaya, Begini Kisahnya

Anggota TNI Inspiratif Ini Latih Fisik Pemuda Kota Banjar yang Ingin Daftar Tentara tanpa Dipungut Biaya, Begini Kisahnya

harapanrakyat.com,- Seorang anggota TNI dari Koramil 1318/Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat sangat inspiratif. Pasalnya, prajurit TNI tersebut rela meluangkan waktunya untuk mendidik para pemuda...
Piala AFF U-23

Hadapi Piala AFF U-23, Tiga Bek Keturunan Ini Bisa Dipanggil ke Timnas Indonesia, Siapa Saja?

Timnas Indonesia U-23 memang tengah mempersiapkan diri menghadapi sejumlah agenda di musim ini. Salah satu pertandingan terdekat yang akan berlangsung pada 15-31 Juni 2025...
Penanganan Dugaan Korupsi Tunjangan

Kejari Kota Banjar Dinilai Tak Terbuka soal Penanganan Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD

harapanrakyat.com,- Pembina Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kota Banjar, Jawa Barat, Muhlison, mengkritisi penanganan dugaan korupsi tunjangan rumdin dan transportasi Anggaran Sekretariat DPRD oleh Kejaksaan...
Cara Menyetel Gas Vario 125 agar Performa Mesin Tetap Optimal

Cara Menyetel Gas Vario 125 agar Performa Mesin Tetap Optimal

Honda Vario 125 merupakan salah satu skuter matik paling populer di Indonesia. Hal itu berkat desainnya yang stylish, performa tangguh, dan efisiensi bahan bakar...