Ciamis, (harapanrakyat.com),- Nasib Pedagang Kaki Lima (PKL) pada umumnya harus selalu berurusan dengan Polisi Pamong Praja (Pol PP) terutama untuk di wilayah Kota. Namun berbeda dengan PKL kampus Universitas Galuh (Unigal) Ciamis.
Di kampus ini, justru para PKL mendapat kesejahteraan, dengan disediakannya lapak khusus PKL yang dibangun oleh Yayasan Pendidikan Galuh (YPG), sebanyak 19 lokal kios di samping Masjid kampus (Raudlatul Muttaqien).
Wakil Ketua YPG Ciamis, Otong Husni, S.Ip., Senin (10/10), mengatakan, keberadaan kantin pedagang kuliner di kampus sangat diperlukan. Pasalnya, aktifitas mahasiswa di kampus sangat padat, mulai pagi hingga sore hari.
Dengan begitu, mahasiswa yang membutuhkan persediaan asupan makanan bisa mendapatkannya dari PKL/ kantin yang ada di sekitar kampus. Mereka tidak harus pulang, hanya untuk mencari dan memenuhi kebutuhan perut.
Namun demikian, Otong menyebutkan, para PKL diminta sejumlah iuran, sebagai biaya pengganti bangunan kios yang akan ditempati, sebesar Rp 650 ribu. Selain itu, kawasan PKL ini juga merupakan upaya penataan pedagang, yang sebelumnya terkesan semrawut.
Sementara itu, Agus Hidayat (46), pedagang minuman yang sudah hampir tiga tahun berjualan di kampus Unigal, mengatakan, sangat mengapresiasi dan merespon positif lahan khusus PKL tersebut.
Bahkan, Agus bersama pedagang lainnya mengaku disejahterakan, karena mendapatkan kios khusus berdagang, meski para PKL diminta iuran pembangunan kios. Karena, kata dia, jika jika harus membangun sendiri, biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 2 juta.
Agus dan pedagang lainnya, berharap, kesejateraan PKL Kampus Unigal bisa lebih meningkat, setelah penataan lapak PKL. (DSW)