Ciamis, (harapanrakyat.com),- Penemuan sebuah boled atau ubi seberat 21 kilogram di Rt 02/ 07 Dusun Margadanu, Desa Margajaya, Kecamatan Sukadana, Kab. Ciamis, Pekan lalu, menggegerkan warga sekitar.
Ubi yang ditemukan oleh sang pemilik kebun, Titi (45), menjadi buah bibir para warga. Pasalnya ubi berwarna merah dengan berat 21 kg, dengan diameter lingkaran 115 cm, tinggi 50 cm, dan berumur 7 bulan tersebut, dinilai tak lazim untuk sebuah ubi yang ditanam secara alami. Malah salah seorang warga, Esih sempat panas dingin karena kaget melihat ukuran ubi raksasa tersebut.
“Awalnya saya ingin memanen beberapa ubi untuk keperluan membuat cemilan, namun tatkala saya menggali satu ubi, ada keanehan, saya menemukan daging ubi yang lebar sekali. Sadar tidak bisa digali memakai tangan, akhirnya saya menggali ubi tersebut dengan golok selama 15 menit,” katanya.
Teti kepada HR, Minggu (9/10), mengaku kaget, ketika dia menemukan ubi yang besar itu. Menurut dia, kebun miliknya itu merupalan area bekas rumah yang sudah lama tidak terpakai.
Dia menceritakan, setelah menemukan ubi tersebut, Titi langsung membawanya ke rumah yang berjarak sekitar seratus meter dari kebun. Kemudian, para tetangga sekitar rumahnya berdatangan untuk melihat ubi aneh itu.
Sementara itu, Sekdes Margajaya, Agus Ramdhan, membenarkan, ubi temuan warganya, dengan ukuran seberat itu mengundang rasa penasaran warga Desa Margajaya Sukadana.
“Kami dan warga kaget sekali, ada ubi yang ditanam secara alami, namun mempunyai ukuran jauh diluar kelaziman. Sepanjang saya bertugas selama 18 tahun di Desa, baru pertama saya menemukan ubi raksasa seperti ini,” katanya
Dari pantauan HR di lapangan, antusiasme dan kekagetan warga di Sukadana hingga hari ke-5 semakin meningkat. Bak seorang selebritis, kediaman Titi dipenuhi oleh warga yang penasaran ingin melihat. Malah seorang familinya di Jakarta akan menyempatkan datang untuk melihat ubi tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Camat Sukadana, H. Erwin, mengatakan, bahwa fenomena alam ditemukannya ubi raksasa tersebut harus dijadikan media untuk bertafakur pada keagungan Tuhan Sang pencipta.
“Terus terang ketika awalnya mendengar penemuan ubi tersebut, saya sempat kaget, apalagi ketika mengecek langsung ke lokasi. Namun saya berharap fenomena ini dijadikan bahan renungan terhadap Sang Pencipta, sembari hal tersebut bisa dijadikan inspirasi oleh warga bersama pemerintah untuk bersama-sama meningkatkan dan mengembangkan potensi pertanian di Sukadana dan Kabupaten Ciamis,” pungkasnya. (DK)