Menghadapi musim penghujan, harga batu bata merah di wilayah Banjar dan sekitarnya, seperti Karangpucung Desa Balokang Kec. Banjar dipastikan bakal mengalami kenaikan.
Ruslani, pengrajin batu bata merah asal Karangpucung, Senin (24/10), mengatakan, sebenarnya harga batu bata merah di wilayahnya masih belum menentu, bisa tetap, kadang bisa melonjak naik, tergantung pengrajinnya.
“Soal kenaikan harga bata, menurut saya bagaimana niat pengrajin mau menjualnya berapa. Tapi, biasanya, memasuki musim hujan harga batu bata merah menjadi lebih mahal,” katanya.
Dia juga beralasan, proses penjemuran/ pengeringan batu bata mentah akan lebih memakan waktu, seandainya hujan terus turun di siang hari. Belum lagi, bahan bakar kayu yang juga membutuhkan pengeringan sinar matahari.
Kepada HR, Ruslani mengungkapkan, dari informasi sesama pengrajin, harga batu-bata pada saat memasuki musim hujan berkisar antara Rp. 350 sampai Rp 400. Harga tersebut tidak termasuk ongkos pengiriman atau pembelian ditempat.
“Untuk ongkos bongkar muat (naik-turun) plus kirim, di daerah sisni, dipatok sekitar Rp. 80 sampai Rp. 90 perbata,” katanya.
Meski begitu, Ruslani berharap, program pembangunan pemerintah dan swasta yang sedang berjalan saat ini, tetap bisa memberikan dampak bagi kelangsungan para pengrajin bata meski musim penghujan akan datang.