Banjar, (harapanrakyat.com),- Agar di Kota Banjar kelak jangan sampai terjadi krisis air bersih, maka pemerintah daerah sudah saatnya memikirkan pula bagaimana cara mengantisipasinya. Dalam hal ini Bidang Lingkungan Hidup pada Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup (DKPLH) Kota Banjar, harus mempunyai perencanaan yang matang dalam membuat program.
Misalnya, bagaimana upaya menghijaukan bantaran Sungai Citanduy dari hulu sampai ke hilir. Hal itu dikatakan koordinator Komunitas Banjar Inspiratif Mandiri (BIMa), Iwan Syarifudin, pada HR, Kamis (20/10).
Menurutnya, dengan ditanami pepohonan yang memiliki daya serap tinggi, serta membuat peraturan mengenai larangan mendirikan bangunan 20 meter dari bantaran sungai, maka kedepan pemerintah tidak akan repot lagi untuk menertibkan bangunan yang ada di sekitar bantaran sungai.
“Kemudian, bagaimana menata menciptakan hutan kota serta taman kota agar menjadi tempat berinteraksi masyarakat. Selain itu, bisa juga dengan upaya membuat kebun buah-buahan, sehingga ada nilai ekonominya, dan dibuat pula toko-toko yang menjual hasil dari perkebunan tersebut, ini tentu sangat berkaitan dengan visi Kota Banjar,” tuturnya.
Karena, Banjar sebagai kota agropolitan termaju yang terletak di wilayah Priangan Timur, merupakan kota dengan rytme kerja yang relatif sedang dan nyaman sebagai pilihan tinggal.
Tidak seperti Bandung sebagai kota metropolitan yang cenderung semrawut lantaran banyak terdapat penyalahgunaan tata ruang kota. Banjar begitu teratur dan telah menerapkan fungsi guna lahan lebih baik. Namun, kota ini belum bersemangat menjadikan ruang terbuka hijau.
Dikatakan Iwan, orientasi pembangunan di negara-negara maju saat ini bukan lagi membangun sebuah kota raksasa, melainkan mulai beralih membangun kota-kota kecil yang ramah lingkungan dan tidak terlalu padat penduduknya.
“Pertanyaan kita, apakah program-program pembangunan pemerintah sudah ada ke arah itu, serta sudah terpikirkan bahwa Banjar kedepan akan krisis air bersih. Apa yang menjadikan pemikiran kami itu bahwa dalam hal ini pemerintah harus peka” katanya.
Karena, berdasarkan sumber dari BBWSC, tahun 2012 Kota Tasik akan membuat bendungan di Cirahong yang target rampungnya tahun 2015. Dengan demikian, maka dikhawatirkan ketersediaan air dari Sungai Citanduy untuk kebutuhan air bersih di Kota Banjar menjadi berkurang.
Apabila di bantaran sungai ditanamai oleh pepohonan yang memiliki daya serap tinggi, dan Kota Banjar menjadi kota kecil yang ramah lingkungan, yakni diciptakannya hutan kota maupun taman kota, maka kedepan Kota Banjar tidak akan mengalami krisis air bersih. (Eva)