Ciamis, (harapanrakyat.com),- Gerakan imunisasi campak dan polio yang dilakukan di wilayah Kabupaten Ciamis, tidak boleh ada seorang pun balita yang terlewatkan untuk diimunisasi. Bupati Ciamis Engkon Komara, mengatakan hal itu saat Pencanangan Kampanye Gerakan Imunisasi Campak dan Polio di Posyandu Pereng, Kelurahan Benteng, Kabupaten Ciamis, Selasa (18/10).
âSemua balita di Ciamis dengan sasaran sebanyak 204.088 balita, tidak boleh ada yeng terlewat semuanya harus diimunisasi,â tegasnya.
Menurut Bupati, hal itu harus menjadi perhatian seluruh petugas dan ibu rumah tangga yang memiliki anak balita. Karena, masih banyak ibu-ibu yang kerap meremehkan imunisasi sehingga dampaknya tidak bisa tertolong saat kondisi sudah parah atau tidak bisa ditangani lagi oleh medis.
âImunisasi ini ibarat memberi makan bayi, jika tidak dilakukan dengan kesadaran sang ibu, maka bayi akan terabaikan. Banyak ibu-ibu yang malas memberi makan anaknya, sehingga saat sakit kondisinya sudah sulit ditangani,â ujarnya.
Engkon mencontohkan, kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Ciamis, setelah dilihat kondisi perekonomian keluarganya, ternyata masuk kategori keluarga mampu. Namun, karena saat anaknya malas makan, orang tuanya membiarkan, akhirnya menderita penyakit daya kekebalan tubuhnya menurun dan terjadi kelainan.
âDi Ciamis ada balita usia 2,5 tahun beratnya hanya 2,5 kg. Ternyata keluarganya bukan tidak mampu, tapi anaknya yang sulit makan, dianggap menjadi hal biasa oleh orang tuanya,â katanya.
Engkon menyebutkan, berdasarkan data yang diperolehnya, pada tahun 2002 lalu tercatat ada 777.000 anak yang terserang polio. Sedangkan 202.000 diantaranya ada di Indonesia.
” Ini sangat memperihatinkan, negara kita yang subur makmur ternyata masih banyak yang terjangkit polio dan sebagainya. Kalau dicegah dari dini, maka kondisi itu tidak akan terjadi,â pungkasnya. (Bgj)