Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita CiamisSetelah Putus, Pemkab Ciamis dan Kuningan Sepakat Bangun Kembali Jembatan Gantung Bungsu

Setelah Putus, Pemkab Ciamis dan Kuningan Sepakat Bangun Kembali Jembatan Gantung Bungsu

Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pemkab Ciamis dengan Pemkab Kuningan akhirnya sepakat untuk kembali membangun jembatan gantung bungsu yang menghubungkan Kecamatan Tambaksari dengan Kecamatan Cilebak Kuningan yang beberapa hari lalu, putus dan membuat 13 warga yang tengah menyebrang di atas jembatan tersebut terjatuh hingga mengalami luka-luka.

Meski kesepakatan tersebut masih bersifat lisan, namun kedua kabupaten terlihat serius untuk segera membangun kembali jembatan gantung tersebut. Menurut Kabag Humas Pemkab Ciamis, Drs. Uga Yugaswara, M.Si, dana yang dianggarkan untuk membangun kembali jembatan gantung tersebut sebesar Rp. 500 juta.

“Sumber dana untuk membangun jembatan tersebut disepakati patungan, yakni sebesar Rp. 250 juta dari Ciamis dan Rp. 250 juta lagi dari Kuningan,” ujarnya, kepada HR, Senin (19/9).

Uga mengatakan anggaran Rp. 250 juta yang akan dikeluarkan Pemkab Ciamis untuk membangun jembatan gantung tersebut yakni akan mengambil dari pos anggaran dana tak tersangka.

“Berhubung pembangunan jembatan ini sifatnya mendesak dan bisa diklasifikasikan sebagai bencana, maka Pemkab akan menggunakan dana tak tersangka untuk membangun jembatan tersebut,” terangnya.

Menurutnya, meski kontruksi bangunan jembatan yang akan dibangun nanti masih berbentuk jembatan gantung, namun kekuatan kontruksinya akan dibuat lebih kokoh dari jembatan sebelumnya.

“Jembatan yang kemarin roboh kan menggunakan bahan dari bambu, sementara untuk jembatan gantung yang baru nanti akan menggunakan kayu pada bantalan jembatannya sebagai penyangga beban supaya kontruksi jembatan lebih kokoh,” ujarnya.

Selain merumuskan akan membangun kembali jembatan gantung, lanjut Uga, Pemkab Ciamis dan Pemkab Kuningan pun sudah membuka pembicaraan untuk sama-sama mengajukan anggaran ke Pemerintah Provinsi untuk membangun jembatan permanen dengan kontruksi beton di daerah tersebut.

“Jadi, membangun kembali jembatan gantung sifatnya hanya sementara. Karena Pemkab Kuningan dan Pemkab Ciamis akan mengajukan pembangunan jembatan permanen di perlintasan sungai tersebut,” ujarnya.

Dari hitungan sementara, kata Uga, untuk membangun jembatan permanen dengan bentangan 64 meter dan lebar 4 meter di perlintasan sungai tersebut, diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp. 5 milyar.

“Yang pasti, kedua daerah sudah serius untuk mengupayakan agar di perlintasan sungai yang mehubungkan dua kabupaten tersebut, dibangun jembatan permanen,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Ciamis, H. Asep Roni, mengatakan, pihaknya sangat mendukung langkah Pemkab yang akan mengeluarkan anggaran dana tak tersangka untuk membangun kembali jembatan gantung bungsu yang putus.

“Selama untuk kepentingan rakyat, DPRD pasti akan mendukung langkah Pemkab,” ujarnya, kepada HR, usai acara sertijab Kepala Kejaksaan Negeri Ciamis, di Aula Pemkab Ciamis, Selasa (20/9).

Namun, Asep meminta Pemkab agar melakukan pengecekan kontruksi jembatan gantung di seluruh wilayah Kabupaten Ciamis.

“Kita minta peristiwa jembatan gantung putus yang memakan korban, cukup di Tambaksari saja. Peristiwa itu harus menjadi cermin. Makanya Pemkab harus segera mengecek seluruh kontruksi jembatan gantung di seluruh Kabupaten Ciamis. Apakah ada lagi jembatan gantung yang kontruksinya rusak? Harus dilakukan pengecekan sebagai upaya pencegahan, jangan menunggu korban berjatuhan baru Pemkab bertindak memperbaiki jembatan tersebut,” pintanya.

Asep juga meminta Kepala Binamarga, SDA dan ESDM Ciamis segera memerintahkan seluruh UPTD Binamarga untuk mengecek kondisi seluruh jembatan, baik jembatan gantung maupun jembatan beton di wilayahnya masing-masing.

“Buat apa ada UPTD Binamarga di hampir setiap Kecamatan, apabila tidak tahu ada kontruksi jembatan di wilayahnya yang rusak,” tegasnya.

Seperti diketahui, Jembatan gantung bungsu yang menghubungkan Kecamatan Tambaksari Kabupaten Ciamis dengan Kecamatan Cilebak Kabupaten Kuningan sepanjang delapan puluh meter dengan ketinggian tujuh meter dari permukaan air Sungai Cijolang, putus akibat tidak mampu menahan beban.

Akibat peristiwa tersebut menyebabkan 13 warga yang melintasi jembatan tersebut mengalami luka parah dan ringan. Selain itu delapan sepeda motor juga jatuh ke dalam Sungai Cijolang yang saat ini airnya surut.

Jembatan yang dibangun tahun 1989 putus pada salah satu sisinya yang ada di dekat tiang penyangga yang ada di Desa Sukasari Tambaksari. Ketika kawat baja yang menyangga jembatan, putus, para pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor terjatuh dan masuk sungai yang penuh batu. Akibatnya sebagian besar korban yang luka parah adalah mengalami patah tulang akibat jatuh membentur batu sungai. (Bgj)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...