Banjar, (harapanrakyat.com),- Rencana pembangunan jalur lingkar selatan dan utara di kota Banjar, ternyata bukan isapan jempol belaka. Setelah dibangunnya jembatan di Langensari yang menghubungkan kota Banjar, Jawa Barat dengan Wanareja, Kab. Cilacap, Jawa Tengah. Kini, satu lagi jembatan akan segera dibangun yaitu menghubungkan desa Raharja, Kec. Purwaharja, kota Banjar dengan desa Panulisan, Kec. Dayeuhluhur, Kab. Cilacap.
Selain bertujuan membuka akses lebih singkat kedua wilayah tersebut, pembangunan jembatan itupun direncanakan akan menjadi jalur pembangunan lingkar utara. Menurut Kepala Bappeda kota Banjar, Ir. Tomy Subagja, dalam perencanaan telah ditetapkan akan dibangun dua jembatan lainnya.
“Ada tiga jembatan baru yang akan mendukung terbentuknya jalur lingkar selatan dan utara yaitu, jembatan Raharja-Panulisan, jembatan Mulyasari dan jembatan Karangpucung-Karangkamulyaan. Alhamdulillah dari tiga itu, satu akan segera terlaksana tahun depan,” jelasnya. (9/9).
Pembangunan jembatan Raharja-Panulisan, menurut Tomy, akan ditindaklanjuti dengan pembangunan jalan lingkar utara yang menghubungkan tiga wilayah, kota Banjar, Kab. Ciamis dan Kab. Cilacap. “Dan itupun kelak akan menjadi jalur alternatif disaat jalur utama selatan menghadapi libur besar dan arus mudik/balik,” ucapnya.
Akses lingkar utara dan selatan akan dipertemukan dengan dibangunnya jembatan Mulyasari, ditujukan bagi yang akan melaju ke jalur selatan. Begitu pula dengan rencana pembanguna jembatan Karangpucung-Karangkamulyaan, jalur itu bisa menembus jalur utara.
Dengan dibangunnya sejumlah jembatan tersebut, tentunya memiliki konsekuensi kota Banjar harus membangun jalan baru. Menurut Tomy, hal itu tak bisa dipungkiri.
“Membangun jalan baru pasti. Karena selama delapan tahun terakhir, kota Banjar memang belum pernah membangun jalan penghubung baru,” tandasnya.
Tidak hanya itu, Tomy menegaskan, dengan gencarnya pembangunan infrastruktur di kota Banjar, ditujukan dalam kerangka perkembangan kota kelak. “Bila tidak dilakukan sekarang, kota Banjar akan menemui kendala dikemudian hari. Dan pembangunan tidak semuanya dapat dirasakan seketika,” ungkapnya.
Sejumlah kota besar saat ini, lanjut Tomy, menemui kendala besar disaat kotanya semakin maju.
“Misalnya kota Bandung. Sebetulnya kota kembang dirancang hanya untuk jumlah penduduk ratus ribu, bukan jutaan seperti sekarang. Dan akhirnya, kemacetan dan kesemerawutan terjadi disaat musim libur,” ujarnya.
Jembatan Raharja-Panulisan Bernilai 18 Milyar
Rencana pembangunan jembatan Raharja-Panulisan yang akan dilaksanakan pada tahun 2012 dibenarkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Ir. H.Ojat Sudrajat MM., saat dihubungi HR via telepon seluler (10/9).
Ojat mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pembangunan jalan menuju jembatan tersebut. “Pembangunan jalan Katapang-Bebedahan yang saat ini tengah dilakukan ditujukan untuk penghubung ke jembatan Raharja-Panulisan. Setelah jalan terbangun, maka tahun depan baru Jembatannya,” ucapnya.
Pembangunan jembatan tersebut dibiayai oleh dua pemerintahan provinsi yaitu Jabar dan Jateng. “Jadi pembiayaannya mirip dengan pembangunan jembatan Langensari. Sebelah dibiayai Pemprov Jabar dan sebagian lagi oleh Pemprov Jateng,” jelasnya.
Saat ditanya berapa nilai anggaran pembangunan jembatan tersebut, menurut keterangan Ojat, diperkirakan menghabiskan pembiayan sebesar Rp. 18 milyar.
Untuk pembangunan jalan Katapang-Bebedahan, lanjut Ojat, Pemkot Banjar menganggarkan dalam APBD tahun 2011 sebesar Rp, 1 milyar. “Dalam beberapa bulan lagi jalan tersebut sudah bagus,” tandasnya.
Namun Ojat enggan menjelaskan secara rinci mengenai cetak biru rencana pembangunan jalur lingkar selatan dan utara. Peran serta masyarakat dalam mensukseskan terwujudnya pembangunan jalan lingkar tersebut, menjadi salah satu percepatan dalam pelaksanaan. (SBH)