Ciamis, (harapanrakyat.com),- Permintaan alat pancing ikan kepada pengrajin di Jl. Kawali, Karangsari, Kecamatan Baregbeg, Kab. Ciamis terus meningkat. Sementara, pengrajin di wilayah tersebut jumlahnya masih sedikit.
Apud (55), pengrajin setempat, ketika ditemui HR, Rabu (3/8) mengatakan, kerajinan pembuatan alat pancing dilakukannya sejak 2 tahun lalu. Sebelum menjadi pengrajin, Apud mengaku berprofesi sebagai sopir angkutan.
Berawal dari hobi dan melihat banyak temannya gemar mancing ikan, Apud melihat hal itu sebagai satu kesempatan untuk beralih profesi menjadi pengrajin alat-alat kebutuhan memancing ikan. Alat-alat kerajinan itu meliputi, golongan pancing, sair lambit, dan lain-lain sesuai permintaan pasar.
Penghasilan menjadi sopir, lanjut Apud, belum mencukupi kebutuhan dapur, dia akhirnya memutuskan untuk memiliki usaha sendiri, dengan beralih menjadi pengrajin. Setelah berjalan beberapa lama, permintaan pun mulai membludak.
Menurut Apud, alat-alat penangkapan ikan hasil kerajinannya, dipajang di kios miliknya yang dinamai Asal Wawuh. Dan untuk pemasaran, Apud memiliki langganan di Bandung, Solo dan Bali.
Haryono (41), pengrajin lainnya, mengatakan, dirinya menjadi pengrajin di tempat milik Apud sudah sejak lama. Dia mengaku terlibat langsung dengan pemasaran alat-alat kerajinan tersebut.
Menurut Haryono, dalam satu hari dia bisa membuat 10 kodi alat penangkap ikan (sair), setiap satu kodi dia mendapat upah sebesar Rp.5 ribu. Sebelum bekerja di tempat itu, dia berprofesi sebagai tukang kredit keliling.
Pada kesempatan yang sama, Haryono berharap agar usaha kerajinan alat-alat penangkapan ikan terus berjalan, agar kebutuhan hidup sehari-hari dia dan keluarga, bisa terus terpenuhi. (hendaya)