Lakbok, (harapanrakyat.com),- Halaman Kantor BP3K Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis seluas 100 bata yang sebelumnya hanya ditumbuhi ilalang, kini dimanfaatkan para petugas BP3K sebagai labolatorium lapangan.
Kepala BP3K Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Adun, SP., Selasa (16/8), mengatakan, hal itu dilakukan karena pihaknya membutuhkan lahan untuk penelitian berbagai jenis tanaman, yang nantinya hasil penelitian itu akan direkomendasikan kepada para petani.
Selain itu, pemanfaatan lahan kosong dengan ditanami sejumlah tanaman, seperti sayuran maupun buah-buahan, misalnya kacang panjang, terung, jagung dan jeruk, tentu dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
“Kami menanam tanaman yang umurnya tidak terlalu lama, misalnya usia 3 bulan sudah bisa dipanen. Sekarang kami sedang menanam kacang panjang usus hijau. Alhamdulillah, hasilnya bisa menambah biaya operasional kantor, bayar listrik, serta memberikan lapangan pekerjaan bagi para buruh tani yang tidak memiliki lahan,” katanya.
Menurut dia, varietas usus hijau terkenal sebagai kacang panjang yang tahan lama kesegarannya dibanding varietas lain. Kacang panjang ini hanya butuh waktu 45 hari untuk berkembang, setelah itu bisa langsung dipanen hingga 30 kali panen.
Tanaman kacang panjang dapat dipanen setiap dua hari sekali. Dan dari panen kedua hingga panen ke dua belas hasilnya terus meningkat. Terbukti, pada panen pertama hanya menghasilkan 70 kg saja. Namun, panen selanjutnya bisa menghasilkan 80-90 kg, dan klimaknya mencapai 210 kg dalam setiap kali panen.
Jika dihitung secara kasar, saat ini harga kacang panjang per kilogramnya Rp 2.500. Kalau dari lahan seluas 100 bata dalam satu kali panen mendapatkan hasil 70 kg, maka 70 kg dikali 30 kali panen, sehingga hasilnya mampu mencapai Rp 5.2500.000.
Pendapatan sebanyak itu dikurangi Rp 1 juta untuk pembelian benih, pembayaran buruh pengelohan tanah, dan pembelian bambu. Maka keuntungan bersihnya sekitar Rp4 jutaan. (Amlus)