Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Sejumlah warga di Lingkungan Banjarkolot, Kel. Banjar, Kec. Banjar, mempertanyakan tentang pohon ketapang laut yang ditanam oleh Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup (DKPLH) Kota Banjar, di tempat saluran air/drainase Jl. Dipatiukur, tepatnya Blok Situ Bentang.
Menurut Iwan, Ketua RW 11, bahwa penanaman pohon ketapang laut di sepanjang turus Jl. Dipatiukur dilakukan pada hari Kamis (21/7), tujuannya sebagai peneduh jalan.
Namun, jika sebagian pohon tersebut ditanam di tempat saluran air, tentu saja hal itu menjadi pemandangan yang kurang enak dilihat. Terlebih warga sudah mengajukan permintaan untuk penembokan saluran air di wilayahnya kepada Dinas PU Kota Banjar.
“Warga minta saluran air ini ditembok, ko malah dikasih pohon. Seharusnya kalau memang di sisi kanan jalan Blok Situ Bentang tidak memungkinkan untuk ditanami pohon, saya kira tidak usah dipaksakan. Kalau ditanam di solokan itu kan kesannya terlalu dipaksakan,” katanya, Sabtu (23/7).
Bahkan Iwan mengaku, dirinya tidak mengetahui siapa yang melakukan penanaman, dan bantuan dari instansi mana pohon tersebut. Meski demikian, tujuan penanaman pohon di sepanjang turus Jl. Diapatiukur memang baik.
Dia hanya menyayangkan ada sebagian pohon yang ditanam tidak pada tempatnya, dan justru keberadaannya malah mengganggu fungsi saluran air. Karena, bila suatu saat nanti pohon itu tumbuh besar, maka akan mengganggu kelancaran aliran air selokan.
Sebab, ketika hujan turun, air yang mengalir di selokan biasanya membawa sampah berupa dedaunan kering dan plastik. Jika ada pohon tumbuh di tengah-tengah selokan, sampah akan tersangkut pada batang pohon dan akhirnya menjadi tersumbat.
Pendapat serupa juga dikatakan Yahid dan Dede. Menurut mereka, sebelum petugas membuat lobang untuk tanaman, sudah diberi tahu agar jangan menanam di selokan.
“Kami sudah menyarankan pada petugas, lebih baik membuat lubang di lahan yang bagian kiri saja, tinggal petugas minta ijin kepada pemilik lahan. Tapi kata petugas, bahwa tepi jalan selebar satu meter itu biasanya milik pemerintah. Mestinya kan dilihat dulu lahannya seperti apa, masa selokan ditanami pohon. Ada sekitar lima sampai enam pohon yang di tanam di selokan itu,” tutur Yahid.
DKPLH Kota Banjar Janji Akan Pindahkan Pohon Yang Disoal Warga
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Bidang Pertamanan DKPLH Kota Banjar, Hj. Nurjanah, melalui Kasi. Pertamanan, Engkos Koswara, Selasa (26/7), membenarkan, bahwa memang penanaman pohon ketapang laut di sepanjang turus Jl. Dipatiukur merupakan program DKPLH Kota Banjar Bidang Pertamanan.
Namun, pihaknya tidak mengetahui mengenai ada beberapa pohon ditanam di saluran air, lantaran pelaksanaan dilapangan dikerjakan oleh pihak ketiga. Sedangkan pihaknya sebagai pemegang anggaran.
“Disini kami hanya punya anggaran, dan yang melakukan penanaman itu pihak ketiga, yaitu CV. Candra Bakti, termasuk pemeliharaan selama tiga bulan kedepan. Makanya kami tidak tahu kalau di lapangan terjadi seperti itu, sebab semuanya sudah dipercayakan sama CV. Tapi, kalau memang begitu kejadiannya, kami pasti akan mengalihkan pohon tersebut,” kata Engkos.
Lanjut dia, program penanaman peneduh jalan untuk tahun 2011 ini merupakan kegiatan khusus yang dibiayai dari DAK Propinsi. Jumlah pohon yang dipersiapkan dalam program tersebut sebanyak 3000.
Dari jumlah sebanyak itu, 250 pohon ditanam di turus Jalan Diapatiukur, 250 pohon ditanam di Jalan Gotong Royong, dan selebihnya akan di sebar di beberapa lokasi.
Karena ketapang laut merupakan jenis pohon berkanopi lebar, kata Engkos, maka jarak tanamnya rata-rata mencapai 10 meter. Tapi itu pun disesuaikan dengan lahan, sehingga jarak tanam ada yang 7-9 meter saja.
Ditemui di tempat yang sama, Jaka, Petugas Lapangan dari CV. Candra Bakti, mengaku, sebelum membuat lubang untuk tanaman, pihaknya terlebih dahulu meminta ijin kepada pemilik lahan tanah.
“Kami juga siap untuk memindahkannya, kalau tidak salah ada tiga pohon yang ditanam di selokan itu,” kata Jaka. (Eva)