Banjarsari, (harapanrakyat.com),- Hampir sepekan ini, antrian pembeli bahan bakar minyak menggunakan jeliken terjadi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Banjarsari. Keterlambatan pengisian ulang pasokan dari pertamina, serta kurangnya quota jumlah maksimal pengisian BBM di SPBU ternyata jadi penyebabnya.
Salim (57), seorang pegawai SPBU Banjarsari, beberapa waktu lalu, mengatakan, petugas SPBU hanya bisa melayani pembelian yang memakai surat resmi (HO). Artinya pembelian hanya dilakukan oleh kalangan penjual bensin eceran 2 tak.
Menurut Salim, Pihaknya hanya menerima pasokan BBM 16 ribu liter perharinya. Padahal biasanya SPBU Banjarsari mendapat jatah 24 ribu liter perhari. Sepanjang pengurangan tersebut, antrian pembeli pengecer mulai terus menumpuk.
Kepada HR Salim mengaku was-was bila pasokan BBM terus dikurangi akan terjadi antrian pula pada pembelian BBM kalangan roda dua dan empat, karena dia menilai, minggu ini memasuki masa libur sekolah.
Dia menambahkan, pada musim liburan seperti ini, lalu lalang kendaraan menuju dan dari Objek Wisata Pantai Pangandaran akan mengalami peningkatan. Salim juga mengaku pernah mempertanyakan pengurangan jatah BBM kepada pihak perwakilan PT Pertamina di Tasikmalaya.
Kepada Salim, PT Pertamina mengungkapkan, pihaknya mengalami keterbatasan kendaraan pengakut BBM, yang mengakibatkan kurangnya distribusi jatah BBM bagi SPBU Banjarsari.
Muhibin (50), seorang penjual ecer bensin 2 tax, mengaku sudah dua hari tidak menjual bensin. Muhibin beralasan, panjangnya antrian di SPBU mengurungkan niatnya membeli bensin untuk sementara waktu. Muhibin sempat ikut mengantri, dan baru bisa mendapat bensin setelah menunggu hampr 3 jam. (Amlus)