Langensari, (harapanrakyat.com),- Petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Pepaya Indonesia (APPI) di Kecamatan Langensari, Kota Banjar, menggandrungi Varietas pepaya California yang mereka anggap menjanjikan keuntungan. Varietas ini memiliki keunggulan tersendiri, buahnya lebih manis, tahan lama, dan bisa dipanen lebih cepat dibandingkan pepaya varietas lain.
Maman, petani pepaya dan anggota APPI, Selasa (28/6) mengatakan, varietas pepaya ini sedang diujicobakan musim ini. Menurutnya, salah satu tempat penanaman pepaya California miliknya, terletak di Komplek Pemakaman Umum, Kec. Langensari, Kota Banjar, dengan area lahan seluas 500 bata.
Kepada HR, Maman menceritakan awal mula dirinya menanam varietas pohon California, dilakukan sekitar enam bulan kebelakang, dia memperhatikan nasib petani yang selalu begitu-begitu saja, tanpa peningkatan penghasilan.
Dia mengaku melihat keseharian petani di wilayahnya yang hanya memanfaatkan lahan kering dengan tanaman palawija biasa, seperti kacang-kacangan, kedelai dan lainnya.
Namun, penghasilan mereka tidak banyak berubah. Bahkan banyak diantara petani lainnya malah berhenti aktifitas, seolah putus asa dengan keadaan dan kondisi yang mereka alami.
Sepanjang itu, Maman kemudian berfikir dan berusaha mencari cara agar tanaman palawija kacang-kacangan tetap hidup, dan menambah pendapatan baru dengan tanaman lainnya. “Terpilihlah kemudian pada tanaman pepaya,” katanya.
Maman menjelaskan, Pohon pepaya california ditanam dengan jarak dua meter. Sehingga untuk lahan seluas 500 bata dapat ditanam antara 500 hingga 1000 pohon papaya.
Lebih jauh dia menjelaskan, yang penting diperhatikan dalam menanam pepaya California adalah pemupukan. Setelah pohon pepaya besar, pemupukan dilakukan setiap tiga bulan sekali. Pohon pepaya California lebih pendek dari pohon pepaya kebanyakan, pohon ini paling tinggi mencapai dua meter.
Pohon pepaya California baru bisa dipanen setelah berumur 7 hingga 9 bulan. Pohonnya dapat berbuah hingga umur empat tahun. Dalam satu bulan bisa dipanen sampai empat kali. Sekali panen, setiap pohon pepaya California dapat menghasilkan 20 hingga 50 buah.
Untuk 500 bata lahan pepaya California milik Maman ini dapat menghasilkan sekitar hampir satu ton buah pepaya California. Pepaya California ini seluruhnya dipasarkan ke sejumlah daerah di kota besar seperti Jakarta dan Bandung.
Pepaya California banyak diminati karena ukurannya tidak terlalu besar, kulitnya lebih halus dan mengkilat. Di tingkat petani, harga buah pepaya California berkisar antara dua ribu hingga tiga ribu rupiah perkilogramnya. Sedangkan di Supermarket, harga perkilogramnya bisa mencapai lima ribu hingga tujuh ribu rupiah.
Maman juga mengharapkan, agar pemerintah Kota Banjar memberikan perhatian terhadap komoditas pertanian ini. Alasannya, tanaman pepaya California ini memiliki potensi pasar yang menggiurkan, sehingga petani perlu medapat binaan yang serius.
“Salah satunya mengembangkan memanfaatkan buah pepaya untuk dijadikan makanan olahan seperti keripik atau manisan,” pungkasnya. (deni)