Pamarican, (harapanrakyat.com),- Sedikitnya area pesawahan seluas hampir 50 hektar di Blok Caringin Ciporoan Desa Sidaharja Kecamatan Pamarican terancam puso. Pasalnya, beberapa minggu ini, area sawah milik petani tersebut kekurangan air akibat musim kemarau.
Kasbun (50), seorang petani, ketika ditemui HR, mengatakan, aliran air sungai dari Gunung Putri tidak sampai ke lahan sawah miliknya. Hal ini diperparah dengan datangnya musim kemarau.
Meski demikian, ia tetap berusaha menanam padi. Kasbun juga beralasan, baginya area sawah itu satu-satunya mata pencaharian yang dimilikinya. Untuk itu, ia mengaku akan terus agar lahan miliknya tetap basah.
Oleh karenanya, agar tanaman padinya tetap hidup hingga musim panen, terpaksa menyediakan sejumlah dana Rp.60 ribu per 100 bata, untuk membiayai jasa penyedotan air yang disediakan warga setempat.
Senada dengan itu, Su`eb, petani asal Sidaharja Pamarican, mengaku harus berebut air dengan petani lainnya. Soalnya, lokasi sawah milik Su`eb berada di tengah blok pesawahan Ciporoan.
Untuk itu, Su`eb berharap Pemerintah Kab. Ciamis hingga tingkat desa memperhatikan kondisi yang dialami sejumlah petani di wilayah Pamarican tersebut. (Amlus)