Banjar, (harapanrakyat.com),- Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Koperasi ke-64 pada tanggal 12 Juli mendatang, Dewan Koperasi Daerah (Dekopinda) Kota Banjar, bekerjasama dengan Bidang Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Banjar, akan berupaya mengembangkan serta meningkatkan kembali koperasi yang tidak sehat.
Menurut Ketua Dekopinda Kota Banjar, Kadidjan, bahwa tugas dari Dekopinda sendiri yaitu menyerap aspirasi gerakan koperasi. Sedangkan fungsinya sebagai mitra kerja pemerintah di setiap tingkatan untuk mengkoperasikan masyarakat, dan memasyarakatkan koperasi, sesuai pasal 33 ayat 1 Undang Undang Dasar 1945.
Kadidjan mengatakan, hingga saat ini ada sebanyak 152 koperasi primer di Kota Banjar. Namun, dari jumlah sebanyak itu hanya 40 koperasi saja yang melakukan rapat akhir tahun (RAT).
“Dengan demikian hal ini menjadi beban bagi pemerintah dan Dekopinda, bagaimana caranya untuk mengembangkan serta meningkatkan koperasi yang dinilai tidak sehat,” katanya, Sabtu (2/7).
Untuk bisa mengembalikan lagi ke jatidiri koperasi, maka dalam rangka memperingati Hari Koperasi tahun ini, Dekopinda bersama Bidang Koperasi Disperindagkop Kota Banjar, akan mengadakan pendidikan dan latihan gerakan koperasi bagi para pengurus dan anggota koperasi, serta masyarakat.
Pasalnya, Kota Banjar termasuk kota penggerak koperasi terbaik, sehingga kondisi per-koperasian harus sehat, minimalnya 50% dari jumlah koperasi yang ada.
“Bagi sebuah kota, jumlah sebanyak 152 itu besar, sebab di Singapura hanya memiliki 72 koperasi saja, itu satu negara. Pasalnya, di Indonesia ini terlalu mudah membuat badan hukum koperasi, dengan minimal 20 orang anggota, itu sudah memenuhi syarat, sehingga banyak berdiri koperasi tapi pada akhirnya tidak aktif,” paparnya.
Di tempat terpisah, Kabid. Koperasi dan KUKM Disperindagkop Kota Banjar, Dra. Titi Winarti, MPd., Selasa (5/7), mengatakan, memaknai HUT Koperasi tahun ini, bagi koperasi yang tidak aktif diharapkan menjadi aktif kembali.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan jumlah koperasi yang tadinya tidak melaksanakan RAT menjadi melaksanakan RAT. Kemudian, pihak koperasi harus mengelola keuangannya sesuai teknik keuangan atau akuntansi yang berlaku di koperasi.
Diantaranya yaitu dengan cara melakukan pelatihan managemen pengelolaan koperasi/KUD, diikuti oleh 60 perwakilan dari setiap koperasi yang aktif tapi tidak melakukan RAT, dan koperasi yang tidak aktif tapi punya keinginan untuk aktif lagi.
Selain itu, bagi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan unit simpan pinjam, diadakan penilaian kesehatan koperasi. Tujuannya untuk mengetahui apakah koperasi itu masuk kategori sangat baik, baik, cukup baik atau tidak baik.
“Jadi, koperasi yang sehat itu bukan koperasi yang bisa berjalan, tapi dilihat dari modal sendiri lebih banyak daripada modal dari luar, dan dilihat dari partisipasi anggotanya, serta sisa hasil usaha, atau SHU,” tandasnya.
Titi menambahkan, bahwa tujuan penilaian kesehatan koperasi yaitu, untuk mengetahui apakah koperasi mengalami peningkatan atau penurunan kinerja. Sedangkan, yang digunakan sebagai dasar penilaiannya adalah, laporan keuangan koperasi, yaitu terdiri dari neraca dan perhitungan SHU.
Dan, aspek yang digunakan dalam penilaian tersebut diantaranya permodalan, kwalitas aktivasi produktif, kemudian managemen, serta rentabilitas dan likuiditas.
Sementara itu, pada peringatan HUT Koperasi ke-64, beberapa kegiatan akan dilaksanakan di Alun-alun Kota Banjar, yaitu tanggal 15 Juli upacara HUT Koperasi, 16 Juli kegiatan bakti sosial, diantaranya donor darah dan pengobatan gratis, dilanjutkan dengan gelar pasar rangkut di belakang Toserba Pajajaran.
Pada tanggal 17 Juli kegiatan jalan sehat dengan mengambil start dan finish di sekitar Alun-alun Kota Banjar. Kemudian, untuk kegiatan tingkat provinsi, Dekopinda akan mengikuti pameran di Sukabumi yang pelaksanaannya tanggal 14 Juli, dan tanggal 12 Juli mengikuti Rapimnas di Jakarta. (Eva)
