Jumat, April 18, 2025
BerandaHeadlineKasus Suap Dinsoskertrans Digeser ke Ranah Politik?

Kasus Suap Dinsoskertrans Digeser ke Ranah Politik?

Ciamis, (harapanrakyat.com),- Mencuatnya kasus suap di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Ciamis dan kini kasusnya tengah di tangani Kejaksaan Negeri Ciamis, sedikit menaikkan tensi politik Ciamis. LSM Inpam pun pekan ini akan meminta DPRD Ciamis untuk memfasilitasi pertemuan audensi dengan sejumlah pejabat Ciamis yang disebut-sebut terlibat dalam pertemuan di Hotel Grand Aquila Bandung, yang menjadi awal cerita terjadinya kasus suap ini.

Ketua LSM Inpam Ciamis, Endin Lindinilah, mengatakan, pihaknya ingin menanyakan sekaligus mendengarkan sejauhmana pengakuan sejumlah pejabat Ciamis saat terlibat dalam pertemuan di Hotel Grand Aquila. “ Karena saat ini keterangan yang kita dapat hanya dari tersangka saja, yang difasilitasi oleh pengacaranya, “ katanya, kepada HR, Selasa (19/7).

Menurut Endin, dari pengakuan tersangka, Dede Lukman, bahwa saat negoisasi di hotel Grand Aquila Bandung, dengan tim anggaran Jakarta, tidak hanya tersangka saja yang hadir, tetapi ada juga beberapa pejabat Ciamis yang konon ikut hadir dalam pertemuan tersebut.

“ Kita ingin mengkonfirmasi pengakuan dari tersangka kepada sejumlah pejabat tersebut,” ungkapnya.

Endin pun menyatakan seharusnya DPRD segera menggunakan hak angketnya untuk melakukan penyelidikan guna mencari kebenaran mengenai kronologis pertemuan di Grand Aquila. “Hal itu kiranya penting agar kasus suap ini menjadi terang benarang guna mengetahui kronologis sesungguhnya hingga terjadinya kasus ini, “ terangnya.

Menurut Endin, DPRD sudah merespons digelarnya pertemuan audensi tersebut. Dan akan digelar pada hari Rabu (20/7), di Gedung DPRD Ciamis.

Ditemui terpisah, Ketua LSM Forum Pemantau Kejaksaan Ciamis, Kidik Fajar, mengatakan, sebaiknya DPRD tidak perlu turut campur dalam urusan kasus suap di Dinsosnakertrans Ciamis. “ Biarkan Kejaksaan bekerja dalam mengusut kasus ini hingga tuntas. Jika DPRD turut campur, dikhawatirkan malah membiaskan subtansi kasus ini, “ ujarnya, kepada HR, Selasa (19/7).

Menurut Kidik, persoalan hukum dalam konteks kasus suap ini tidak perlu digeser ke ranah politis. Karena jika digeser ke ranah politis sangat rentan dengan kepentingan politis. “ Jika ada yang janggal dalam kasus ini, ya desak saja Kejaksaan agar serius dalam menanganinya. Tidak perlu meminta DPRD untuk ikut campur. Lagi pula fungsi DPRD hanya sebatas pengawasan, tidak perlu berlebihan berperan sebagai penyidik, “ ungkapnya.

Ketua DPRD Ciamis, H. Asep Roni, tidak mau berkomentar banyak mengenal hal itu. Dia mengatakan, aspirasi apapun dari masyarakat yang menyangkut kepentingan rakyat, pihaknya berkewajiban memfasilitasi. Namun, ketika ditanya soal permintaan hak angket, Asep enggan berkomentar. “ Saya tidak mau berkomentar soal itu. No coment,” ujarnya singkat, Selasa, (19/7).

Sementara Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Ciamis, Herry Soemantri, SH, mengatakan, apabila DPRD menggunakan hak angket atau menggunakan kewenangan lainnya dalam mempersoalkan kasus suap Dinsosnakertrans, pihaknya tidak akan terpengaruh.

“ Kita tidak akan terpengaruh oleh siapapun. Yang pasti, kita akan terus objektif dalam kolidor hokum dalam menangani kasus ini, “ ujarnya, kepada HR, Selasa (19/7). (Bgj)

Respon Wali Kota Banjar Soal Warga yang Tagih Janji Program Kartu Berdaya

Respon Wali Kota Banjar Soal Warga yang Tagih Janji Program Kartu Berdaya

harapanrakyat.com,- Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono menanggapi perihal warga di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman. Mereka mempertanyakan kejelasan dan realisasi program Kartu Berdaya. Bahkan...
Dua Orang Teman Dekat Pelajar yang Lompat ke Sungai Citanduy Kota Banjar Dimintai Keterangan Polisi

Dua Orang Teman Dekat Pelajar yang Lompat ke Sungai Citanduy Kota Banjar Dimintai Keterangan Polisi

harapanrakyat.com,- Dua orang teman dekat pelajar yang nekat mengakhiri hidup dengan melompat ke Sungai Citanduy menjalani pemeriksaan di Polres Kota Banjar. Dalam proses tersebut,...
Video Dugaan Politik Uang Tersebar di Grup WhatsApp Jelang PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Bikin Heboh

Video Dugaan Politik Uang Tersebar di Grup WhatsApp Jelang PSU Pilkada Kabupaten Tasikmalaya Bikin Heboh

harapanrakyat.com,- Warga Kabupaten Tasikmalaya heboh lantaran beredarnya video di Grup WhatsApp terkait dugaan politik uang. Apalagi saat ini memasuki masa tenang PSU Pilkada 2025. Dalam...
Diduga Kabur dari Pondok Pesantren, Seorang Bocah Ditemukan Berjalan Kaki di Tol Cisumdawu

Diduga Kabur dari Pondok Pesantren, Seorang Bocah Ditemukan Berjalan Kaki di Tol Cisumdawu

harapanrakyat.com,- Diduga kabur dari Pondok Pesantren, seorang bocah ditemukan sedang berjalan kaki sendirian. Ia berjalan di bahu Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada Kamis (17/4/2025)...
Serikat Muda Tasikmalaya Pertanyakan Nyali Bawaslu Ungkap Dugaan Politik Uang Jelang PSU Pilkada

Serikat Muda Tasikmalaya Pertanyakan Nyali Bawaslu Ungkap Dugaan Politik Uang Jelang PSU Pilkada

harapanrakyat.com,- Serikat Muda Tasikmalaya (SMT) secara tegas mendesak Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya untuk bertindak cepat dan tegas. Apalagi terhadap dugaan praktik politik uang menjelang Pemungutan...
Ini Alasan Warga Kota Banjar Pertanyakan Kartu Berdaya yang Pernah Dikampanyekan saat Pilkada

Ini Alasan Warga Kota Banjar Pertanyakan Kartu Berdaya yang Pernah Dikampanyekan saat Pilkada

harapanrakyat.com,- Seorang Ketua RT di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, mengungkapkan alasan warga beramai-ramai mendatangi Kantor Kelurahan membawa Kartu Berdaya. Apalagi...