Membuka usaha jasa maklun di bidang konveksi tidak akan rugi. Usaha tersebut juga dapat menyerap tenaga kerja, minimal dapat memberdayakan warga setempat.
Eva Latifah
Konveksi Kembar Jaya yang berada di Dusun Sindanggalih, Desa Rejasari, Kec. Langensari, Kota Banjar, merupakan usaha jasa maklun di bidang konveksi, yaitu berupa pengerjaan pakaian anak-anak.
Menurut Dayat, pemilik konveksi tersebut, bahwa membuka usaha jasa maklun di bidang konveksi tidak akan rugi, pasalnya dia hanya menyiapkan lahan/tempat dan tenaga kerja saja.
Sedangkan, kebutuhan peralatan berupa mesin dan bahan pakaian sudah disediakan oleh kantor pusat/pihak perusahaan yang ada di Jakarta. Dengan demikian, Dayat mampu bertahan dalam usaha yang telah dijalaninya kurang lebih sekitar 5 tahun.
Konveksi Kembar Jaya miliknya juga mampu memberdayakan sedikitnya 60 orang warga setempat. Bahkan, baru-baru ini dia telah membuka cabang usaha yang sama di daerah Panulisan, Kab. Cilacap, dan di wilayah Sapuangin, Kec. Lakbok, Kab. Ciamis.
Untuk cabang di daerah Sapuangin memiliki sebanyak 50 unit mesin jahit, itu berarti Dayat sudah menciptakan lapangan kerja baru bagi penduduk di wilayah tersebut, yaitu 50 orang tenaga kerja. Dan dalam minggu ini, dia juga akan menambah 30 unit mesin jahit lagi.
Sedangkan, untuk cabang Konveksi Kembar Jaya yang ada di Panulisan baru sebanyak 30 unit. Namun, rencana kedepannya dia pun akan melakukan penambahan mesin, karena minat warga setempat terhadap jenis pekerjaan tersebut terlihat cukup tinggi.
Dia menuturkan, dalam satu hari Konveksi Kembar Jaya baru bisa menyelesaikan antara 100-120 lusin, sementara pihak perusahaan menargetkan 200 lusin perhari. Namun, karena keterbatasan tenaga kerja, sampai saat ini pihaknya belum mampu memenuhi jumlah yang ditargetkan perusahaan.
“Makanya upaya untuk memenuhi target itu, saya sengaja membuka cabang usaha di daerah lain. Sebetulnya saya juga ingin membuka lagi di Kota Banjar, tapi sampai sekarang tidak ada peminat. Hal itu sudah saya coba di Randegan, namun tidak jalan karena ya itu tadi, tidak ada peminatnya,” tutur Dayat, Senin (11/7).
Dia mengungkapkan, menghadapi lebaran biasanya orderan yang dibebankan pihak perusahaan akan semakin banyak. Dayat mengatakan, pihaknya sangat mengharapkan ada orang yang berminat untuk bekerjasama menjalankan usahanya tersebut.
Kalau memang ada yang berminat dan bisa menyediakan tenaga kerjanya, maka dia akan mengajukan ke kantor pusat untuk memfasilitasi peralatannya. Lantaran, pihak perusahaan pun sudah siap memfasilitasi jika memang benar-benar akan dijalankan.
“Menggeluti usaha seperti ini tidak akan rugi, karena begitu barang selesai, pihak perusahaan langsung transfer uang untuk membayar para pekerja, kemudian barang kita kirim. Dan kita juga tidak perlu kebingungan untuk pemasarannya, karena itu urusan perusahaan. Dan pakaian yang dimaklunkan pada kami di sini merupakan pakaian anak dengan merk terkenal, dan dipasarkan di seluruh Indonesia,” terangnya.
Walaupun kini di daerah Rejasari mulai bermunculan usaha jasa maklun di bidang yang sama, namun Dayat mengaku, dirinya memiliki trik agar usahanya tetap bisa berjalan.
Dalam hal ini Konveksi Kembar Jaya dapat mempertahankan tenaga kerjanya supaya tidak pindah ke konveksi lain, yaitu dengan cara mengikuti keinginan karyawannya.
Misalnya, hari Minggu karyawan meminta libur bekerja, dan mereka juga tidak mau kerja lembur untuk mengejar target perusahaan. Padahal, kalau pun lembur, Dayat akan memberikan bayaran khusus untuk mereka yang mau bekerja lembur, dihitung sesuai dengan hasil yang dapat mereka selesaikan.
Namun demikian, Dayat mengaku, dirinya tidak bisa memaksakan keinginannya. “Jadi sekarang itu pemilik yang harus menuruti keinginan karyawan, karena sekarang banyak saingan,” katanya. ***