Banjar, (harapanrakyat.com),- Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar terbitkan panduan pelaksanaan Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) bagi siswa baru, saat dimulainya tahun pelajaran baru, Senin 18 Juli mendatang.
Atas panduan baru tersebut, Disdikpora menghimbau pihak sekolah untuk melaksanakannya. Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Engkos K, Selasa (12/7) mengatakan, program pengenalan sekolah bagi siswa baru hendaknya dilakukan dengan cara yang standar dan menyenangkan.
“Di samping itu, pihak sekolah wajib mengawasi proses MOPD agar tidak ada kegiatan fisik, yang nantinya dapat menyulitkan siswa. Intinya, kami mengimbau tidak ada kegiatan perpeloncoan siswa baru di Kota Banjar,” katanya.
Engkos menyebutkan, MOPD dilaksanakan oleh pihak sekolah selama 3 hari. Pada hari pertama, dalam buku panduan tersebut, kegiatan dan materi yang akan diberikan meliputi Upacara/ pembukaan, dan dilanjutkan dengan orientasi wawasan wiyatamandala bagi siswa baru.
Pada hari kedua, para siswa diberi materi tentang orientasi program, dan tujuan belajar. Kegiatan tersebut meliputi, penyampaian visi-misi sekolah, program pembelajaran, dan soal akademik lainnya.
Kemudian, pada hari terakhir, peserta diberi materi soal keorganisasian/ kesiswaan. Pada hari ketiga ini, siswa senior harus bisa menjaga dan menjalankan pelaksanaan dengan baik.
Untuk itu, pihak sekolah, guru dan komite juga harus terlibat secara langsung dalam kegiatan MOPD. Dengan begitu, perpeloncoan atau pengenalan siswa baru yang tidak mendidik, bisa dihindari.
Menurut Engkos, kegiatan MOPD kepada siswa bisa dilakukan dengan cara yang lebih bermanfaat, tanpa mengurangi tujuan utamanya. Pelaksanaan yang menyenangkan dapat membuat siswa baru betah di sekolah.
“Tapi, kalau tahap awal sudah ada peloncoan, maka bisa berimbas pada semangat siswa. Terlebih kalau kegiatan MOS tersebut ada semacam hukuman fisik yang bisa merugikan dan menyulitkan siswa,” katanya.
Engkos menambahkan, pihaknya tidak melarang kegiatan MOPD yang ada di sekolah dalam rangka menyambut kedatangan siswa baru, asal tetap menggunakan etika yang baik.
“Dengan demikian, proses pengenalan terhadap sekolah antara siswa baru, kakak kelas dan juga sejumlah guru sekolah bisa dilakukan dengan baik tanpa harus mengurangi tujuan dari MOPD itu sendiri,” katanya. (deni)