Langensari, (harapanrakyat.com),- Mencetak karang taruna berprestasi, perlu dilakukan pembinaan secara berkesinambungan dari dinas yang menangani, mulai dari setiap desa/kelurahan se-Kota Banjar. Agar Karang Taruna Kota Banjar mampu berperan di tingkat Jawa Barat.
Hal itu dikatakan Ketua Karang Taruna Sanggar Bakti, Nanang, saat ditemui di rumahnya, di Desa Waringinsari, Kec. Langensari, Kota Banjar, Minggu (24/7). Menurutnya, keberadaan karang taruna di setiap desa/kelurahan, dapat diberdayakan sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat.
Nanang juga menuturkan, bahwa pada tanggal 21-22 Juli kemarin, Karang Taruna Sanggar Bakti bersama lima karang taruna perwakilan dari desa/kelurahan lain, mengikuti pelatihan Pengembangan Kapasitas Karang Taruna tingkat Jabar tahun 2011 di Bandung, yang dilaksanakan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Provinsi.
“Kami dipilih oleh Dinsosnaker Kota Banjar untuk mengikuti pelatihan. Perwakilan dari sini yang ikut pelatihan diantaranya, karang taruna Desa Batulawang, Sukamukti, Raharja, Kelurahan Hegarsari dan Banjar. Disana berbaur dengan 84 peserta perwakilan dari 10 kabupaten-kota se-Jabar,” tuturnya.
Dalam pelatihan tersebut, ada tiga jenis pelatihan yang diberikan, yaitu mengenai pengembangan kapasitas manajemen organisasi (MO), pengembangan usaha kesejahteraan sosial (UKS), serta pengembangan usaha ekonomi produktif (UEP).
Kegiatan tersebut bermanfaat, lantaran bisa meningkatkan pemahaman karang taruna terhadap fungsi dan perannya, dalam pengembangan usaha kesejahteraan sosial di tingkat desa/kelurahan. Serta dapat memotivasi karang taruna sebagai mitra pemerintah.
Namun, kata dia, pembinaan karang taruna tidak cukup hanya dilakukan oleh pemerintah provinsi saja. Pembinaan dari pihak pemerintah daerah kabupaten/kota sangat diperlukan. Selain itu, perlu juga didukung kesadaran dari para pemudanya.
Pembinaan di Fokuskan Tahun 2012
Kepala Bidang Sosial Dinsosnaker Kota Banjar, Kokom Komala, ketika ditemui HR, Senin (25/7), mengatakan, bahwa pembinaan karang taruna se-Kota Banjar akan dilaksanakan pada tahun 2012 mendatang.
“Targetnya yaitu restrukturisasi karang taruna kota, dan pembinaan karang taruna tingkat desa dan kelurahan. Untuk pembinaan akan melibatkan dinas lain, seperti Disdikpora, Disperindag, Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Kesatuan Bangsa, dan juga pihak kepolisian,” katanya.
Lebih lanjut Kokom menjelaskan, pelaksanaan pembinaan karang taruna terakhir kali dilakukan di DPA tahun 2007. Setelah itu, hingga tahun 2011, pihaknya tidak fokus ke karang taruna, tapi ke hal lain, salah satunya yaitu menangani penyandang masalah sosial. Penyebabnya karena terbentur anggaran daerah.
Di tahun 2012 mendatang, Dinsosnaker tetap fokus di penyandang masalah sosial. Akan tetapi, dari dana yang tersedia nanti, 20% dianggarkan untuk pembinaan karang taruna. Sedangkan, untuk pembinaan UEP, rencananya akan dilaksanakan di tahun berikutnya.
Kemudian, mengenai karang taruna yang diikutsertakan mengikuti pelatihan di Bandung pekan lalu, semuanya berdasarkan hasil seleksi para petugas dari Bidang Sosial langsung ke lapangan.
“Masing-masing kegiatan diikuti dua karang taruna. Untuk pelatihan MO diikuti karang taruna Kelurahan Hegarsari dan Banjar, kegiatan UKS Desa Batulawang dan Raharja, untuk kegiatan UEP oleh Desa Waringinsari dan Sukamukti,” jelasnya.
Sebelumnya, karang taruna yang diberangkatkan diseleksi terlebih dahulu perkembangannya, sebab karang taruna harus tetap ada usaha produktifnya. Sehingga tidak asal comot, mengirim utusan.
Kokom menambahkan, tahun 2006 silam, pihaknya sempat memberikan bantuan UEP kepada 24 karang taruna. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata hanya 35% saja yang UEP-nya masih berjalan.
“Yang tidak berjalan, akan difungsikan kembali. Dalam pembinaan akan ditanya apa kendala mereka. Tujuannya, agar usaha karang taruna dapat maju dan berkembang,” pungkasnya. (Eva)