Ciamis, (harapanrakyat.com),- Area persawahan tanaman padi milik petani di dua desa dengan total luas hampir 345 hektar di Desa Sukajadi dan Sukamukti Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis terancam mati, karena kekeringan. Padahal, tanaman padi milik petani tersebut belum genap berusia satu bulan.
Ketua Koptan Sukatani Desa Sukajadi, Ahmad Sugianto (50), Senin (18/7) mengatakan, area sawah di Sukajadi yang kering mencapai 175 hektar. Dan 170 hektar lainnya terjadi di Desa Sukamukti.
Ahmad menjelaskan, kekeringan yang dialami petani di dua desa tersebut terjadi lantaran curah hujan di kedua wilayah tersebut mulai berkurang. Selain itu, pasokan air yang biasa mengalir dari Gunung Putri tidak sampai mengairi sawah di dua desa tersebut.
Dia memastikan, 75 persen tanaman padi milik petani terancam mati. Ahmad mengaku, anggota Koptan Sukatani hanya bisa mengeluh, karena kerugian yang dialami petani pada musim ini tergolong cukup besar.
Sementara itu, Kades Sukajadi, Hudaepah (55), membenarkan area pesawahan yang ada di wilayahnya mengalami kekeringan. Ia mengaku mendapat laporan soal tanaman padi milik petani yang mati, meski usia tanaman masih muda.
Menurut Hudaepah, kekeringan yang dialami petani di wilayahnya, terjadi akibat infrastruktur irigasi yang biasa mengalirkan air dari gunung putri, yang melintasi wilayah Sukajadi dan Sukamukti rusak.
Senada dengan itu, Kades Sukamukti, Agus Ilham, mengungkapkan harapannya agar pemeirntah Kab. Ciamis, melalui instansi terkait, membantu mencari solusi untuk masalah yang saat ini melanda petani di wilayahnya.
“Karena kekeringan ini, sejumlah petani yang sudah terlanjur merendam padi untuk pembenihan, malah terpaksa memanfaatkannya untuk pakan ayam dan bebek,” pungkasnya. (Andri)