Minggu, April 20, 2025
BerandaBerita BanjarSMA Negeri Favorit Patok PSB Diatas 3 Juta, Swasta Hanya 1,8 Juta

SMA Negeri Favorit Patok PSB Diatas 3 Juta, Swasta Hanya 1,8 Juta

Banjar, (harapanrakyat.com),- Pendidikan buat anak saat ini terasa mahal sekali€, kalimat itu seringkali kita dengar dari ungkapan para orang tua siswa yang hendak menyekolahkan anaknya di sejumlah sekolah favorit.

Bayangkan saja, tarif yang dipatok pihak sekolah untuk iuran pada tahun pertama tergolong tinggi. Dan hal ini dirasa sangat memberatkan para orang tua, apalagi jika kondisi ekonomi mereka yang juga rendah. Semakin sekolah tersebut favorit, maka sekolah itu pun seolah menjadi mahal.

Kegiatan Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun 2011 kembali menjadi sorotan. Terlebih lagi, PSB di sejumlah sekolah negeri yang banyak diminati para calon siswa. Sekolah tersebut mematok tarif cukup fantastis diatas angka Rp3 juta.

Beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) dan (SMKN) favorit di Kota Banjar juga mematok tarif yang cukup lumayan besar. Tarif tersebut terlampau jauh berbeda dibanding dengan biaya yang dipatok di sejumlah SMA/ SMK swasta.

Wakasek Humas SMAN 1 Banjar, Barnas, Senin (30/5), mengatakan, biaya yang dipatok di SMAN 1 Banjar, untuk tahun pertama siswa baru mencapai kurang lebih Rp 4 juta. Menurutnya, biaya tersebut diperuntukan bagi kebutuhan dan pengembangan sekolah.

Barnas menjelaskan, pada PSB tahun ini, pihaknya membuka dua jalur penerimaan siswa, diantaranya jalur khusus (PMDK) dan tes. Dari jatah sekitar 360 calon siswa yang akan diterima, 192 diantaranya sudah dipenuhi calon siswa dari jalur khusus.

Di lain tempat, Kepala SMKN 2 Banjar, An Nur, mengatakan, pihaknya belum berani mematok biaya bagi calon siswa yang akan masuk ke sekolahnya. Dia beralasan, pihak sekolah belum mengadakan rapat bersama komite sekolah soal penentuan biaya PSB.

Sementara itu, Ketua PSB SMA Kesehatan Bina Putra Banjar, Ujang Kosmara, Selasa (31/5), mengatakan, untuk biaya siswa baru hanya dipatok sekitar Rp1.800.000. Dengan kata lain, biaya tersebut jauh lebih murah ketimbang di sekolah negeri.

Menurut Ujang, kesempatan pendidikan antara di sekolah swasta dan negeri seharusnya tidak dibeda-bedakan. Namun, pada kenyataannya perbedaan itu sangat terasa di mata para pengelola SMA Swasta.

Mungkin kita juga masih ingat, ketika iklan ‘Sekolah Gratis’ memiliki ruang nyaman dalam mata pandang pemirsa televisi, mencuat kepongahan pemerintah yang membanggakan diri bahwa pendidikan Indonesia memiliki imunitas memadai, berdaya saing tinggi, dan mampu menjembatani kebutuhan dunia usaha, dalam konteks ini menyediakan tenaga kerja.

Perilisan iklan tersebut, disinyalir lebih bermuatan politis ketimbang menyatakan sebuah fakta adanya program penggratisan biaya pendidikan. Faktanya, mayoritas masyarakat kita sudah terlanjur menelan mentah-mentah jargon kampanye “€˜Sekolah Gratis”€™ tersebut, sehingga siswa maupun wali murid cenderung enggan mengeluarkan biaya bagi penyelenggaraan proses pembelajaran.

Selain itu, kebijakan-kebijakan pendidikan yang pragmatis dan snobis, seperti halnya pada kebijakan Ujian Nasional (UN) dan Sertifikasi Guru. Dua program pemerintah tersebut terkesan hanya berkutat pada pijakan parsial yakni statistika nilai dan besaran materi gaji guru.

Dua program pemerintah itu hanya mencerminkan suatu kebijakan yang bertolak pada pola pemikiran asumtif tanpa menilik secara proporsional, terhadap situasi dan kondisi konkret pendidikan. Akibatnya, pola kependidikan kita dewasa ini melahirkan jurang lebar disparitas antara sistem-sistem pendidikan dan tuntutan lingkungan. (dn)

Shockbreaker Belakang PCX 160, Lebih Nyaman dan Stabil

Shockbreaker Belakang PCX 160, Lebih Nyaman dan Stabil

Honda PCX 160 hadir dengan sejumlah peningkatan penting dari generasi sebelumnya. Salah satu aspek yang paling mencolok adalah kenyamanan saat pengguna kendarai. Banyak pengguna...
Keseruan Komunitas Sumedang Walkers Jelajahi Mata Air Sirah Cipelang

Keseruan Komunitas Sumedang Walkers Jelajahi Mata Air Sirah Cipelang

harapanrakyat.com,- Pecinta pejalan kaki di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yang tergabung dalam komunitas Sumedang Walkers melakukan perjalanan menuju wisata alam Mata Air Sirah Cipelang,...
Mengungkap Terjadinya Proses Gegenschein Lapisan Eksosfer, Cahaya Redup Misterius di Langit Malam

Mengungkap Terjadinya Proses Gegenschein Lapisan Eksosfer, Cahaya Redup Misterius di Langit Malam

Proses Gegenschein lapisan eksosfer memunculkan tanda tanya. Fenomena tersebut memicu banyak peneliti berusaha mengungkap asal-usul mekanisme pembentukannya. Fenomena astronomi ini merupakan hadirnya sebuah cahaya...
Warga Ciamis Jadi Korban Pencurian Motor Modus Pura-pura Antar Surat Undangan Pernikahan

Warga Ciamis Jadi Korban Pencurian Motor Modus Pura-pura Antar Surat Undangan Pernikahan

harapanrakyat.com,- Amin Kuswoyo, warga Dusun Desa, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis menjadi korban pencurian sepeda motor. Terduga pelaku mengaku-ngaku sebagai teman korban dan...
KPU Kabupaten Tasikmalaya Persilakan Masyarakat Lihat Sirekap untuk Mengetahui Hasil PSU Pilkada

KPU Kabupaten Tasikmalaya Persilakan Masyarakat Lihat Sirekap untuk Mengetahui Hasil PSU Pilkada

harapanrakyat.com,- KPU Kabupaten Tasikmalaya menyatakan bahwa hasil pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada 2025 C hasil sudah hampir 100 persen masuk. Karena itu, masyarakat yang...
Ikuti Lomba Esai Piala Kapolres, Pelajar Sumedang Tampil Beda

Ikuti Lomba Esai Piala Kapolres, Pelajar Sumedang Tampil Beda

harapanrakyat.com,- Puluhan pelajar SMA/SMK di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengikuti ajang Lomba Esai Piala Kapolres. Kegiatan tiu dilaksanakan di Aula Tri Brata Polres Sumedang,...