Banjar, (harapanrakyat.com),- Meski masa panen dalam tahun 2011 diprediksikan hanya dapat berlangsung dua kali, namun UPT Balai Benih Padi dan Bibit Kota Banjar merasa optimis target PAD sebesar Rp.637 juta bisa tercapai.
Hal tersebut dikatakan Kepala UPT Balai Benih Padi dan Bibit Kota Banjar, Yaya Mulyana, Sabtu (7/5). Menurutnya, pada panen pertama bulan April-Mei sekarang ini, jumlah PAD yang telah masuk baru sekitar Rp30 juta.
“Meski demikian, di akhir tahun nanti Insya Alloh target PAD tercapai. Sebab, untuk mengupayakan pencapaian target, kami tidak hanya mengandalkan mitra di wilayah Panatasan saja, tapi sudah diperluas ke wilayah Purwaharja dan Langensari. Kemudian, kenapa baru masuk 30 juta, itu karena lahan yang dipanen belum seluruhnya, sehingga baru bisa masuk sekitar 30 juta,” jelasnya.
Dikatakannya, kalau mengandalkan persediaan calon benih dari mitra yang telah ada, tentu target PAD sebesar itu tidak akan tercapai, apalagi tahun 2011 panen hanya bisa dilakukan dua kali.
Selain itu, pengembangan wilayah mitra juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar dari luar Banjar. Lantaran, kalau target PAD meningkat harus dibarengi pula oleh ketersediaan calon benih dan perluasan pemasaran benih.
“Untuk pemasaran, memang sekarang ada penambahan juga, karena kami membuka kembali beberapa pasar yang sebelumnya telah tertutup,” katanya.
Kemudian, mengenai penyebab tahun 2011 ini petani tidak bisa melakukan panen selama tiga kali, karena pada bulan November 2010, terjadi banjir di lahan pesawahan Panatasan akibat hujan turun terus-menerus selama beberapa hari.
Hal itu tentu menghambat masa tanam lantaran lahan tidak dapat ditanami. Dan, lahan baru bisa diolah pada akhir Desember 2010. Jadi, hasil tanam bulan Desember tahun lalu, baru bisa dipanen bulan April-Mei tahun ini, dan Agustus mendatang merupakan panen ke dua.
“Walaupun lahan pesawahan yang banjir itu hanya di Panatasan, tapi petani di wilayah lain juga tidak bisa melakukan tanam duluan. Jika mereka memaksakan untuk menanam, dampaknya nanti tanaman mereka akan diserang hama, seperti serangan burung. Hama tersebut datang akibat masa tanam yang tidak berbarengan,” tutur Yaya.
Lebih lanjut dia menyatakan, untuk tahun 2012 mendatang, direncanakan petani bisa panen sebanyak tiga kali. Karena, masa tanam sudah dapat dilakukan pada bulan Oktober 2011, sehingga panen pertama di tahun 2012 terjadi di bulan Pebruari, panen kedua Juli, dan Desember merupakan panen ke tiga.
Perkiraan tersebut, kata Yaya, berdasarkan hasil perhitungan orang tua, bahwa bulan November 2012 tidak akan ada kejadian banjir seperti tahun sebelumnya.
Selanjutnya, Yaya mengeluhkan mengenai sarana prasarana yang ada di gudang milik UPT Balai Benih Padi dan Bibit, yaitu rusaknya kabin drayer. Kerusakan tersebut dapat menjadi salah satu faktor terhambatnya proses pengeringan calon benih.
“Kabin drayer berkapasitas 10 ton dalam satu kali proses pengeringan mengalami kerusakan, bagian besi penyangga patah karena sudah lapuk, sehingga mesin tidak dapat bekerja sesuai fungsinya. Sekarang sedang diperbaiki dengan cara dilakukan pengelasan, tapi ini hanya untuk sementara saja. Sebetulnya alat tersebut sudah harus diganti total,” pungkasnya. (Eva)