Banjar, (harapanrakyat.com),- Koordinator KIPK Kota Banjar, Dadang Rustama, mengharapkan, siapapun terpilih menjadi Direktur Banjar Waterpark nanti, harus orang yang profesional, serta memiliki kemampuan berinovatif, kreatif dan mempunyai langkah terobosan untuk memajukan Waterpark ke arah lebih baik.
“Tim seleksi jangan sampai memilih orang yang salah. Jika salah, tentu Waterpark yang dibangun dengan dana besar akan hancur,” ucap Dadang, Selasa (10/5).
Menurutnya, wahana wisata air sudah âmenjamurâ di berbagai daerah, termasuk di Ciamis, Tasik, dan Garut. Dan, wahana di tiga daerah tersebut lebih unggul dari yang dimiliki Kota Banjar.
Walau demikian, direktur terpilih nanti jangan takut mencoba untuk menambah wahana baru yang berbeda dengan Waterpark di daerah lain. Selain itu, sosialisasi atau promosi tentang keberadaan Waterpark di Banjar harus lebih intens.
Seperti sosialisasi ke wilayah Wanareja, Majenang dan sekitarnya. Karena, daerah tersebut belum memiliki Waterpark, sehingga potensi pengunjung dari daerah tersebut cukup besar.
“Saya lihat, promosinya sangat kurang. Ya walaupun harus mengelurkan biaya mahal, tapi untuk hasil yang lebih optimal kenapa tidak,” ujarnya.
Lanjut dia, di sisi lain, profesionalisme memang harus membutuhkan biaya lebih besar. Artinya, jika manajemen di Banjar Waterpark sudah profesional, pihak direksi harus berani mengeluarkan gaji pegawai yang lebih baik. Jangan sampai telat dibayarkan seperti kejadian sekarang ini. “Itu kan tidak profesional,” tegas Dadang.
Hal senada juga diungkapkan anggota Badan Pengawas Banjar Waterpark, Drs. H. Yoyo Suharyono. Menurutnya, jika Banjar Waterpark ingin meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), direktur terpilih harus menambah wahana baru guna memikat konsumen. Pasalnya, pengelolaan Banjar Waterpark diserahkan sepenuhnya ke direktur.
“Aset modal Banjar Waterpark senilai 1,5 miliar rupiah. Aset sebesar itu diharapkan mampu dimanfaatkan oleh direksi baru untuk mengelola Banjar Waterpark menjadi lebih baik. Karena wahana yang ada sekarang hanya bertambah flying fox dan bom-bom car,” ujarnya.
Dikatakan Yoyo, jika direktur tidak mampu menjalankan amanahnya, maka akan diberhentikan. Sebab akan ada Pakta Integritas antara Walikota Banjar dengan Direktur terpilih.
Yoyo menjelaskan, PAD dari Banjar Waterpark sejak pertengahan Februari 2010 sampai akhir tahun 2010 mampu mencapai Rp. 1,2 miliar. Sedangkan Januari-Mei 2011, PAD baru mencapai Rp.300 juta.
Sementara untuk peserta pendaftar Direktur Banjar Waterpark, sampai saat ini sudah ada 6 peserta. Diantaranya dari Awabong, Jakarta dan Bandung. Pelaksanaan tes dilakukan Kamis (12/5).
“Tes akan diseleksi oleh tiga orang. Yaitu Dra. Nunung Kuraesin, Ak. dari pemerintah, Drs. Sodikin dari ahli, dan Endang dari akademisi,” pungkasnya. (adi)