Cihaurbeuti, (harapanrakyat.com),- Bagi sebagian masyarakat, menyimpan benda-benda kuno peninggalan nenek moyang merupakan suatu hal yang mungkin dianggap sia-sia. Tapi bagi sebagian lagi, memiliki barang peninggalan sejarah merupakan suatu gaya hidup.
Dianggap sia-siap karena untuk mendapatkannya memang membutuhkan waktu, tenaga dan materi. Tapi, bagi kolektor yang memiliki hobi mengumpulkan barang/ benda bersejarah, waktu, tenaga dan materi bukanlah suatu masalah.
Maman (64) dan Aah (55), Pasangan suami-istri asal Kecamatan Cihaurbeuti ini masih memiliki barang-barang kuno. Barang-barang kuno milik mereka merupakan warisan keluarga secara turun-temurun.
Barang-barang tersebut kini tersimpan rapi di kediaman mereka. Beberapa barang tersebut berupa, perkakas dapur seperti bokor, tampolong, pot bunga, wadah sepaheun, cangkir, piring, wajan, dan juga tempat menanak nasi.
Selain itu, Maman dan Aah juga mempunyai barang-barang berbahan besi dan kuningan, seperti keris, pedang bedog, dan beberapa barang lainnya. Keduanya mengaku, beberapa barang kuno milik mereka terpaksa dijual. Alasannya, mereka kerap didatangi kolektor barang-barang kuno, dan sejumlah sejarawan yang tertarik untuk memiliki sebagian barang milik mereka. (es)