Banjar, (harapanrakyat.com),– Dari 94 orang jumlah peserta pelatihan kompetensi pengadaan barang dan jasa yang diselenggarakan Pemerintah Kota Banjar, hanya 24 orang saja yang berhasil lolos uji kompetensi.
Menurut Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Banjar, Drs. H. Nana, jumlah peserta sebanyak 94 orang tersebut merupakan perwakilan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Banjar.
“Saya kira, dengan angka kelulusan sebanyak dua puluh empat orang itu masih termasuk baik, karena dari jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti pelatihan, lebih dari 20 persennya dinyatakan lulus,” katanya, Senin (11/4).
Selain itu, lanjut dia, waktu pelatihan juga terhitung sangat singkat, yaitu dua hari. Sehingga ada kemungkinan pemahaman yang diserap oleh para peserta pelatihan tidak terlalu optimal.
Di lain pihak, Anggota DPRD Kota Banjar, Abdullah M Syafii, S.SOS.I., mengatakan, banyaknya peserta yang tidak lolos uji kompetensi salah satunya bisa diakibatkan oleh sistem pelatihan.
Karena, jika tingkat ketidaklulusan peserta sangat dominan, ada kemungkinan sistem pelatihan yang dilakukan terhadap peserta terbilang buruk, atau jelek.
Menurut dia, kemungkinan penyebab lain datang dari peserta itu sendiri, salah satunya ketidakseriusan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Selain itu, bisa jadi karena kapasitas peserta pelatihan banyak yang di bawah standar.
“Saya kira banyak faktor yang bisa menjadi penyebab ketidaklulusan para peserta pelatihan. Lantaran psikologis peserta juga dapat mempengaruhi kinerja seseorang, atau bahkan ada faktor-faktor lain,” kata Abdullah, saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (12/4). (pjr)