Banjar, (harapanrakyat.com),- Akibat terkendala dalam masalah pakan dan pemasaran, gabungan kelompok ternak (Gapoknak) Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, yang semula memelihara itik, rencananya kini akan beralih memelihara ayam pejantan.
Sebelumnya, bantuan berupa itik DOC yang diterima kelompok tahun 2009 silam itu merupakan program PKP dari pemerintah provinsi, melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Banjar.
Menurut Kepala Desa Neglasari, Bakin Kusdiana, kelompok ternak Desa Neglasari tidak mempunyai pengalaman dan tidak mengetahui teknik dalam memelihara itik.
“Ada dua kendala yang belum dikuasai oleh kelompok ternak di desa kami, diantaranya yaitu kendala paling utama adalah mengenai pemasaran, kemudian pemenuhan kebutuhan pakan,” jelasnya, Senin (25/4).
Untuk pemasaran itik, kelompok merasa kerepotan dan bingung memasarkan. Mereka bisa menjualnya hanya 2 sampai 3 ekor saja, padahal diharapkan kelompok mampu menjual dengan jumlah besar.
Kondisi seperti itu tentu penghasilan dari penjualan itik tidak dapat mencukupi untuk biaya pembelian pakan. Sehingga, kelompok berswadaya mengeluarkan biaya untuk membeli kebutuhan pakan ternaknya.
Selama ini, untuk menunggu sampai pada usia itik layak dijual, bantuan pakan yang diterima oleh kelompok sangat tidak mencukupi. Akibatnya lebih banyak itik yang mati dari pada yang terjual.
“Kelompok peternak di desa Neglasari lebih paham memelihara ayam pejantan. Rencananya kelompok akan memelihara ayam pejantan dengan jumlah awal sebanyak 1.200 ekor,” kata Bakin.
Dia menambahkan, selain warganya lebih berpengalaman mengenai cara-cara berternak ayam, pemasaran ayam pejantan juga tidak sesulit itik. Dan, untuk pemasaran rencananya kelompok akan bekerjasama dengan perusahaan ternak ayam. (AM)