Banjar, (harapanrakyat.com),- Meski pembangunan Situ Leutik belum sepenuhnya dapat diselesaikan, namun masyarakat sekitar, khususnya para petani, mengaku saat ini sudah dapat merasakan manfaatnya.
Seperti dikatakan Daday, warga Dusun Pasirnagara, Desa Cibeureum, Kec. Banjar. Menurut dia, dengan adanya Situ Leutik, kini ada beberapa area pesawahan yang telah terairi, diantaranya yaitu pesawahan di Dusun Sogati, Jajawar, Karang Balingbing dan Balokang Patrol.
“Lahan pesawahan di daerah tersebut merupakan sawah tada hujan, tapi dengan adanya bendung Situ Leutik, tentu para petani bisa melakukan panen sampai tiga kali,” katanya, Selasa (8/3).
Daday mengatakan, terutama di areal pesawahan Jajawar, di sana pengairannya sangat bagus. Bukan saja untuk lahan pesawahan, tapi juga pengairan bagi kolam-kolam ikan milik masyarakat.
Baik para petani maupun peternak ikan, mereka tidak lagi mengeluhkan lahan sawah dan kolamnya mengalami kekeringan. Padahal, biasanya pada saat cuaca tidak menentu seperti sekarang ini, mereka selalu kesulitan mendapatkan air.
“Saya sebagai warga yang berada di sekitar Situ Leutik sudah bisa merasakan manfaatnya, begitu pula para petani, mereka tidak ada lagi yang memprotes seperti pada awal pembangunan dulu,” katanya.
Jika benar kedepannya lokasi Situ Leutik akan dijadikan tempat wisata, lanjutnya, tentu hal itu bisa mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar. Lantaran, sudah dipastikan keramaian di daerahnya jadi meningkat.
Dengan demikian, masyarakat bisa membuka usaha warungan atau membuat kerajinan untuk cendramata/oleh-oleh yang nantinya dijual disekitar lokasi.
“Rencana tersebut pasti kita dukung, karena itu semua untuk kemanjuan dan keramaian Kota Banjar juga, terutama dari segi tempat wisata. Kemarin saja setelah Dinas PU melakukan percobaan perahu di Situ Leutik, besoknya banyak pengunjung dari luar Banjar yang datang ke sini. Mereka katanya mendengar ada lomba perahu di Situ Leutik,” tutur Daday.
Menurutnya, hal itu berarti menandakan bahwa warga dari luar Banjar pun sudah merasa tertarik dengan adanya Situ Leutik, apalagi masyarakat sekitar. Lantaran, keberadaan bendung tersebut akan memberikan manfaat ganda kepada warga.
Namun Daday berharap, pemerintah segera membenahi saluran irigasi sisi kanan Situ Leutik. Sebab, jika tidak segera dilakukan pembenahan dikhawatirkan saluran akan mengalami pendangkalan.
Hal serupa dikatakan Aang, salah seorang petani yang memiliki lahan pesawahan di Dusun Sogati. Dia mengaku, sebelumnya memang lahan pesawahan di daerah Sogati sering terkendala masalah pengairan.
Bila musim kemarau, ketika akan mengolah lahan pertaniannya para petani harus menyewa mesin pompa untuk menyedot air dari Sungai Citanduy.
“Ya memang permasalahan para petani di sini adalah air. Kalau masuk musim kemarau, atau saat cuaca tidak menentu seperti sekarang, kami selalu kesulitan air untuk mengolah lahan. Sekarang tidak lagi karena Situ Leutik sudah mampu mengairi lahan pertanian kami,” katanya.
Sementara itu Ade, petani yang ada di Jajawar, membenarkan bahwa pengairan di daerahnya sudah dirasakan para petani. Selain itu, pengairan untuk kolam peternakan ikan pun sudah siap.
“Kami sekarang tidak khawatir lagi, meski musim kemarau saya rasa air yang ditampung di Situ Leutik akan mampu mengairi lahan sawah dan kolam masyarakat. Mudah-mudahan pembangunannya bisa secepatnya diselesaikan,” katanya. (Eva)