Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pemerintah Kab. Ciamis dinyatakan menjadi lumbung beras terbesar kedua tingkat nasional. Saat ini, produksi gabah kering giling (GKG) di Kab Ciamis mencapai 783.524 ton pertahun.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kab. Ciamis, Endang Supardi, ketika ditemui HR, Senin (7/3) menyebutkan, selain menempati posisi kedua produksi pangan terbesar, Kab Ciamis juga memasok 20 persen kebutuhan beras untuk masyarakat Jawa Barat.
“Posisi Ciamis, saat ini hanya terpaut 50.000 ton dari Cirebon, sebagai daerah produksi beras terbesar. Padahal, lahan pertanian di Cirebon hanya seluas 150 hektare, dan Ciamis 52 hektar,” katanya.
Endang menjelaskan, dalam setahun produksi GKG di Kab. Ciamis mencapai 783.524 ton pertahun, atau setara dengan 509.290 ton beras pertahun. Jika dikurangi dengan rata-rata konsumsi masyarakat, yakni sebesar 174.612 ton, maka Ciamis masih surplus sebanyak 334.678 ton.
“Surplus sebanyak itu, artinya masih mencukupi untuk stok pangan selama tiga tahun ke depan. Sekalipun di Kab Ciamis, tidak mengalami panen selama satu tahun penuh,” ungkapnya.
Dia menambahkan, keberadaan stok pangan itu saat ini masih tersimpan di lumbung-lumbung padi masyarakat. Karena, kebiasaan di Kab Ciamis, setiap selesai panen masyarakat akan menyimpan padi mereka di leuit (penyimpanan padi).
“Mereka baru akan menjual padi hasil panen setelah masa panen berikutnya. Sehingga padi yang dijual bukan hasil panen sekarang, melainkan sudah mengalami penundaan padi dua kali panen,” ujarnya.
Kepala Bappeda Ciamis, Tiwa Sukrianto menegaskan, menjaga ketahanan pangan merupakan tugas pokok bagi Distan. Untuk itu, semua program pertanian di Ciamis sejak dua tahun lalu lebih difokuskan dalam pengamanan pangan.
“Misalnya saja diarahkan untuk pembangunan irigasi, bantuan benih, pupuk, dan penanganan bencana serta hama. Hasilnya, sudah nampak alokasi dari APBD kabupaten, provinsi maupun APBN dapat dirasakan,” katanya.
Tiwa menambahkan, banyak petani mengeluhkan soal serangan hama tikus. Semntara pihak Distan juga sudah menyiapkan sebanyak 15 ton Tiran (Racun Tikus) untuk disebar ke petani. (es)