Ciamis, (harapanrakyat.com),- Industri Pariwisata Pantai Pangandaran berbasis pelestarian Sumberdaya Alam Hayati harus tetap dicanangkan. Jika tidak, daya tarik Wisata Pantai Pangandaran ini akan menjadi punah.
“Pembangunan Pangandaran yang harus diprioritaskan adalah mengenai keberlanjutan industri wisata berbasis sumberdaya alam hayati. Contohnya, kerusakan terumbu karang juga harus menjadi perhatian semua pihak, dengan kata lain, pelestarian biota laut harus diprogramkan dengan segera,” ungkap Ir. Budi Setia, MM, Staf Pengajar Jurusan Biologi yang juga PD II FKIP Unigal kepada HR, Minggu lalu.
Budi menambahkan, perlu bingkai hukum yang pasti untuk memulai langkah menjaga sumber daya alam hayati Pangandaran tersebut. Menurutnya, langkah-langkah tersebut diatas berkaitan erat dengan upaya menghadapi global warming.
“Tentu yang pertama adalah komitmen menjaga Biodiversity-nya, kedua adanya payung hukum baik itu Undang-undang, peraturan pemerintah atau Perda. Karenanya sangat jelas, soal Pemanasan Global juga berdampak pada semua lini, termasuk Industri Pariwisata,” katanya.
Lebih lanjut Budi menjelaskan, bahwa pihaknya sebagai insane akademisi akan membuka diri untuk dilibatkan dalam upaya penjagaan dan pelestarian sumberdaya alam yang ada di laut Pangandaran.
Kepala Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Budaya Kab. Ciamis, Lilis Kusumawati, kepada HR, Senin (7/3) mengatakan, bahwa pihaknya telah mengagendakan Program penjagaan sumber daya alam hayati Pantai Pangandaran.
“Konsep dasar tersebut dituangkan dalam konsep Efisiensi Energi Dalam Membangun Pariwisata Berkelanjutan tahun 2010-2013 dari Kementrian Pariwisata dan Budaya RI Tahun 2010 lalu,” ungkapnya.
Lilis menambahkan, konsep tersebut adalah mengenai Energy Efficiency to Save Coral Reef in Pangandaran dari United Nations World Tourist Organization (UN WTO), yakni lembaga PBB yang menangani soal Kepariwisataan dunia.
“Gagasan itu juga berisikan tentang penyelamatan terumbu karang Pantai Pangandaran. Meski begitu, konsep ini juga harus dikaji lebih jauh, dan melibatkan pihak akademisi yang ada di kab. Ciamis,” pungkasnya. (DK)