Banjar, (harapanrakyat.com),- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar mencatat, angka kesembuhan penderita penyakit Tubercolosis (TBC) di Kota Banjar cukup bagus. Dari target MDGs sebesar 85% pada tahun 2010, sekitar 80% telah tercapai.
Angka tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Yaitu, dari target MDGs sebesar 85%, pencapaiannya hanya 78%. Sedangkan, jumlah penderita TBC tahun 2010 sebanyak 135 orang, dan 2009 sebanyak 130 orang.
Kabid. Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Banjar, Dr. Ance Eka Widianti, mengatakan, yang masih sulit adalah angka penemuan kasusnya.
“Hal itu kendalanya karena masyarakat masih menganggap kalau penyakit TBC merupakan aib, sehingga mereka merasa malu untuk memeriksakan atau melakukan konsultasi ke dokter yang ada di Puskesmas,” terang Ance, Senin (28/2).
Padahal, pihaknya selalu aktif melakukan penyuluhan dalam berbagai kegiatan mengenai gejala, maupun cara pengobatan penyakit TBC. Tujuannya agar masyarakat jangan merasa malu atau pesimis jika terjangkit tersebut.
Apalagi Dinkes Kota Banjar terus mengagendakan penanganan dengan pengobatan secara gratis kepada para penderita TBC. Karena, sudah ada dalam aturan bahwa bagi penderita TBC tidak dikenakan biaya untuk obat, dan itu merupakan satu paket bagi pengobatan selama enam bulan.
“Obat yang diberikan memang cuma satu macam, tapi ada empat rezimen, atau sudah fixed dose combination,” katanya.
Kemudian, selama dalam masa pengobatan, penderita secara rutin harus memeriksakan dahak untuk diagnosa, diantaranya yaitu dilakukan dua bulan pertama pengobatan. Selanjutnya, satu bulan sebelum akhir pengobatan, dan satu kali lagi pada akhir pengobatan.
Lebih lanjut Ance menjelaskan, bahwa setiap penderita harus didampingi oleh PMO (Pendamping Memakan Obat). Pendamping tersebut bisa dari kalangan keluarga, kader, atau orang yang dipercayainya.
Namun, tugas PMO sendiri bukan hanya mengingatkan untuk memakan obat saja, tapi juga memberi motivasi bagi kesembuhannya. Menurut Ance, setelah adanya PMO, maka angka kesembuhan penderita penyakit TBC cukup tinggi.
Dia menambahkan, ada beberapa gejala penyakit TBC yang perlu diketahui oleh masyarakat, diantaranya terserang batuk lebih dari tiga minggu, ada darah pada dahak yang dikeluarkan, terjadi demam, sesak, atau sakit dada, dan yang paling khas yaitu terjadinya penurunan berat badan secara signifikan.
“Sebetulnya penyakit TBC dapat dihindari, apabila masyarakat itu sendiri mau memeriksakan kesehatannya secara rutin ke Puskesmas terdekat. Kami juga telah mengintruksikan kepada seluruh Puskesmas agar menangani penderita TBC di wilayahnya masing-masing,” pungkasnya. (Eva)