Banjar, (harapanrakyat.com),- Dengan jumlah siswa sebanyak 314 orang dan 20 orang personal sekolah, SDN 2 Mulyasari yang beralamat di Jl. Ir. Purnomosidi, Desa Sinar Tanjung, Kec. Pataruman, Kota Banjar, meski dikenal sebagai sekolah ndeso, tapi bernilai jual tinggi dengan berbagai prestasi dan mewujudkan mimpi dan harapannya.
Mengemban misi sebagai sekolah berwawasan lingkungan, dan visinya adalah unggul dalam kompetensi, dan kompetitif dalam prestasi. Sekolah tersebut juga merupakan satu-satunya sekolah dasar di Kota Banjar, yang telah menggunakan sarana CCTV dalam memperlancar kegiatan pembelajaran di sekolah.
Kepala SDN 2 Mulyasari, Leni Meilani, S.Pd.,M.Pd, pekan lalu, mengatakan, dengan mengemban misi sebagai sekolah unggulan berwawasan lingkungan, SDN 2 Mulyasari kini menjadi sasaran study visit dari berbagai sekolah dasar lain di Jawa Barat.
“Untuk mewujudkan sebuah obsesi menjadi kenyataan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, perlu kerja keras dan dukungan dari semua pihak agar mimpi berubah menjadi karya nyata. Seperti halnya dalam mewujudkan visi dan misi sebuah sekolah, diperlukan upaya maksimal dan komitmen kuat dari seluruh personal sekolah,” kata Leni yang diberi tugas memimpin sekolah tersebut sejak Agustus 2009.
Dia menjelaskan, sekolahnya menjadi percontohan sekolah dasar berwawasan lingkungan, karena pada bulan Desember 2010 lalu, SDN 2 Mulyasari bersama 8 sekolah yang tergabung dalam wilayah Gugus Mulyasari, menjadi juara ketiga (setelah Kota Bekasi, dan Kota Bandung) lomba Gugus dan SD Inti Gugus tingkat Prov. Jawa Barat.
Hal itu menjadi sebuah kebanggaan, bersanding dengan dua kota besar lainnya, seperti Bekasi dan Bandung, dalam ajang lomba setingkat provinsi.
Bahkan, terhitung sejak bulan Januari 2011 lalu, SDN 2 Mulyasari telah didatangi lebih dari 1.500 kepala sekolah, pengawas, dan guru dari berbagai kabupaten/kota lain, diantaranya Karawang, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya dan Subang.
Leni mengaku, berbekal hasil field analisys yang pernah dilakukan pada saat awal bertugas, dia melihat banyak peluang, seperti adanya program One Man One Tree, Banjar Green and Clean, program penilaian Adipura, dan Lomba Sekolah Berwawasan Lingkungan yang diadakan setiap tahun oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
Selain itu, dirinya melihat potensi lingkungan sekolah yang mendukung dalam bidang pertanian dan perkebunan. Kekuatan dan peluang itu ditindaklanjuti dengan menyusun rencana pengembangan sekolah.
Mengadakan kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta, diantaranya, Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup (DKPLH), Dinas Pertanian, Dinas Kesehatan, PMI, Kepolisian, serta perusahaan penerbit.
Kemudian, dengan paguyuban mahasiswa Jawa Tengah berupa penyuluhan PHBS kepada siswa kelas rendah. Bahkan, melalui kerjasama dengan pihak komite sekolah, SDN 2 Mulyasari sudah mampu membangun mesjid sekolah, saat ini masih dalam tahap penyelesaian.
Lebih lanjut Leni mengatakan, SDN 2 Mulyasari telah memiliki tim drumband berlabel Gita Tanjung. Meski belum selengkap tim drumband lainnya, namun paling tidak memberikan indikator adanya kemajuan di sebuah sekolah yang berada di pinggiran.
Adanya drumband merupakan image yang dapat menunjukkan prestise sekolah. Hal itu menjadi indikator dari SDN 2 Mulyasari sebagai sekolah ndeso, tapi bernilai jual tinggi di Kota Banjar khususnya, dan di Prov. Jawa Barat umumnya.
Melalui hari jadi Kota Banjar ke-8, Leni berharap Banjar akan semakin maju, khususnya dalam bidang pendidikan. Sehingga, kedepannya memiliki sekolah unggulan, yang menjadi percontohan di bawah binaan berbagai lembaga/ instansi di Kota Banjar.
“Jika semua instansi di Kota Banjar kelak memiliki sekolah binaan, dengan begitu bisa terwujud kompetitif advantage antar instansi., jadi konsep link and match juga benar tampak,” pungkasnya berharap. (Eva)