Banjar, (harapanrakyat.com),- Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Banjar menanggapi keluhan masyarakat mengenai masih kurangnya ketersediaan penerangan jalan, sejumlah ruas jalan di daerah pinggiran, seperti dilansir HR edisi sebelumnya.
Kepala Bidang Pertambangan dan Energi, Dinas PU Kota Banjar, Ahkmad Hidayat, mengatakan, permasahaan itu dapat diatasi dengan program penerangan jalan non PJU, yaitu penerangan jalan mandiri. Biaya daya listrik penerangan ditanggung oleh masyarakat.
Menurut Ahkmad, pada program penerangan jalan mandiri, biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk penerangan jalan kurang lebih Rp 10.000 perbulan. Pembayarannya disatukan dengan pembayaran kebutuhan listrik rumah tangga.
“Konsepnya, penerangan tersebut mengambil daya listrik dari warga, maka beban biaya ditanggung oleh warga yang listriknya digunakan untuk penerangan jalan,” katanya.
Akhmad menjelaskan, 1% dari dana yang dikeluarkan masyarakat untuk membayar penerangan mandiri, akan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak bagi hasil. Sehingga, secara tidak langsung masyarakat ikut berperan serta dalam pembangunan.
Dana pembayaran tersebut 2,7% menjadi hak PLN Pusat, 0,3% hak Depdagri, 1% PLN UPJ Banjar, dan 1% hak Pemkot Banjar, sesuai dengan MoU yang telah disepakati.
Akhmad menambahkan, kini pihaknya tengah berkonsentrasi untuk mengentaskan masyarakat Kota Banjar dari ketersedian listrik perumahan, yaitu dengan membangun jaringan listrik baru.
“Saya sedang mengajukan penambahan jalur jaringan listrik bagi perumahan, lantaran permasalahan di lapangan terkendala kurangnya ketersediaan jalur listrik,” tuturnya.
Menurut Akhmad, PLN tidak mempunyai anggaran yang cukup untuk membangun jaringan listrik baru, oleh sebab itu pemerintah daerah dituntut membangun jaringan sendiri.
Penyediaan jaringan listrik dilakukan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saja. Karena, jika seluruh wilayah di Kota Banjar telah memiliki jaringan listrik yang memadai, maka bukan tidak mungkin pemerataan pembangunan dengan mudah dilakukan.
“Saya pikir, kalau jaringan listrik di Kota Banjar telah memadai, investor bisa dengan mudah masuk ke Kota Banjar. Lantaran, untuk membangun pabrik, selain akses jalan yang baik juga diperlukan jaringan listrik,” pungkasnya. (pjr)