Ciamis, (harapanrakyat.com),- Keberadaan Situs Peninggalan sejarah Astana Gede Kawali tidak lagi menarik minat wisatawan. Hal itu terbukti selama kurun waktu empat tahun, jumlah pengunjung mengalami penurunan yang sangat drastis.
Opay (55), Juru Pelihara (Jupel) Astana Gede, ketika ditemui HR, Minggu (13/2) mengatakan, jumlah wisatawan/ pengunjung ke daerah Situs Astaa Gede penurunannya mencapai 50-70 persen.
Padahal biasanya, menurut Opay, jumlah pengunjung pada hari-hari besar seperti idul fitri mencapai 3 ribu pengunjung. Namun selama empat tahun belakangan ini, jumlahnya hanya mencapai 1500 orang.
âSudah empat tahun terakhir ini, sejak 2007 hingga 2011 sekarang pengunjung terus berkurang, baik yang mau berwisata ziarah atau sekedar rekreasiâ ungkapnya.
Lebih lanjut Opay menilai, penurunan jumlah pengunjung diakibatkan oleh sarana dan prasarana penunjang Situs Astana Gede yang kurang memadai. Sehingga keadaannya saat ini kurang memberikan daya tarik bagi para pengunjung.
Di lain sisi, jumlah objek wisata yang lebih menarik kian bermunculan, seperti waterboom, dan yang lainnya. Karena kawasan seperti itu lebih menarik ketimbang objek wisata situs bersejarah.
Opay menambahkan, situs Astana Gede memilki kekayaan khasanah budaya yang luar biasa. Selain peninggalan Masa Prasejarah, dan bukti adanya Peradaban Islam, situs Astana Gede juga memiliki tanaman-tanaman langka.
Beberapa orang penting yang sempat singgah di Situs bersejarah ini diantaranya, Almarhum Mashudi, Mantan Gubernur Jawa Barat Nuriana, Mantan Ketua DPRD Jawa Barat, Eka Santosa dan Wagub Jabar Dede Yusuf.
Selama kurun 20 tahun Opay menjadi Jupel, astana gede masih memiliki daya tarik bagi sejarawan dan budayawan yang ingin meneliti dan mengetahui secara jauh mengenai kerjaan galuh Pakuan. (dk)