Senin, April 21, 2025
BerandaBerita BanjarPasca Tragedi Maut KA di Stasiun Langen, 'Ada Suara Merintih Kesakitan dan...

Pasca Tragedi Maut KA di Stasiun Langen, ‘Ada Suara Merintih Kesakitan dan Menangis’

Banjar, (harapanrakyat.com),- Pasca peristiwa tabrakan KA Kutojaya Selatan dengan KA Mutiara Selatan pada 28 Januari lalu di Stasiun Langensari Kota Banjar, Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto menggelar acara tahlilan dengan warga sekitar. Doa bersama itu ditujukan untuk mendoakan korban yang meninggal, maupun korban luka berat dan ringan.

Acara tersebut berlangsung selama tujuh hari, terhitung dari mulai hari kejadian, yaitu Jum’at (28/1), sampai Kamis (3/2), bertempat di ruangan Kepala Stasiun Langensari.

Berdasarkan kultur masyarakat setempat yang mempercayai mitos bahwa roh para korban tewas masih berada di lokasi kejadian hingga 40 hari kedepan, sehingga jika tidak dilakukan tahlilan maka roh tersebut akan bergentayangan di sekitar stasiun.

Namun, menurut Kepala Stasiun (KS) Langensari, G Setyo Wahono, saat ditemui HR, mengatakan, acara tahlilan sebetulnya merupakan salah satu bentuk keprihatinan pihak PT KAI terhadap para korban.

“Mengenai kultur masyarakat di sekitar sini yang mempercayai mitos seperti itu saya belum begitu tahu, sebab saya sendiri tugas di Stasiun Langen baru sekitar tiga bulanan, jadi belum begitu mengenal budaya masyarakat di sini,” katanya.

Tetapi, lanjut Setyo, bisa saja mitos itu benar, sehingga acara tahlilan yang telah dilakukan dapat membuat masyarakat di sekitar stasiun merasa tenang. Dengan begitu maka apa yang dikhawatirkan mereka tidak akan terjadi.

Dikatakannya, pada saat itu masyarakat sekitar juga terlihat sangat antusias ketika mereka diberitahu bahwa setelah sholat Magrib akan diadakan tahlilan di stasiun.

“Acara tahlilan juga bertujuan untuk keselamatan setiap perjalanan kereta api. Dan kami juga belum tahu apakah pada 40 harinya akan diadakan tahlilan lagi atau tidak, karena kami belum menerima pemberitahuan dari pihak Daop 5 Purwokerto,” tuturnya.

Sementara di lain tempat, Ai (37, warga RT 01/05, yang rumahnya paling dekat dengan lokasi kejadian, tepatnya berada di seberang Stasiun Langen, mengaku, setelah tragedi maut terjadi, dirinya tidak pernah mendengar suara-suara aneh dari lokasi kejadian.

Padahal, setiap pukul 12 malam dia sudah bangun lantaran harus mempersiapkan bahan yang akan diolah untuk keperluan dagangannya, yaitu sebagai penjual kupat tahu di Pasar Langensari.

“Alhamdulillah saya tidak takut dan tidak pernah mendengar suara-suara aneh, itu mungkin karena sudah diadakan acara tahlilan. Kalau orang lain memang pada cerita, seperti tukang ojek yang biasa mangkal dekat stasiun kalau malam hari, katanya ada yang mendengar suara orang merintih seperti kesakitan dan menangis,” ujar Ai.

Suara-suara tersebut juga sempat didengar oleh Kris, salah seorang petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) di Stasiun Langen, yang kebetulan bagian piket malam.

Menurut Kris, yang saat itu kebetulan piket pada Senin malam, bahwa dirinya mendengar suara tangisan dari arah jalur dua, yaitu lokasi terjadinya tabrakan KA Kutojaya Selatan dengan KA Mutiara Selatan, yang membuat tiga orang penumpangnya tewas di tempat. (Eva)

Respons Pemkab Pangandaran Soal Dugaan Pencemaran Udara di Banjarsari dari Kandang Ayam

Respons Pemkab Pangandaran Soal Dugaan Pencemaran Udara di Banjarsari dari Kandang Ayam

harapanrakyat.com,- Pemkab Pangandaran melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) merespons soal dugaan pencemaran udara dari kandang ayam di Dusun Padomasan, Desa Purwasari, Kecamatan...
Hari Hemofilia Sedunia 2025, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Peduli dan Kenali Gejala

Hari Hemofilia Sedunia 2025, RSUD Pandega Pangandaran Ajak Peduli dan Kenali Gejala

harapanrakyat.com,- World Hemophilia Day (WHD) atau Hari Hemofilia Sedunia diperingati setiap tanggal 17 April. Peringatan WHD ini, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hemofilia, suatu...
Penghuni Pasar Wisata diminta kosongkan lahan

Penghuni Pasar Wisata Pangandaran Diminta Kosongkan Lahan: Kami Pindah ke Mana?

harapanrakyat.com,- Sejumlah penghuni Pasar Wisata di Desa Pananjung, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengaku resah. Pasalnya mereka diminta mengosongkan area Pasar Wisata seluas 72.000 meter...
Respons Warga yang Menempati Jalur Rel Banjar-Pangandaran Soal Rencana Reaktivasi

Respons Warga yang Menempati Jalur Rel Banjar-Pangandaran Soal Rencana Reaktivasi

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kota Banjar, menempati tanah jalur rel kereta api Banjar-Pangandaran merespons soal rencana reaktivasi yang digulirkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi...
Rencana Reaktivasi Banjar-Cijulang Pangandaran

Ada Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang, Warga Terdampak di Pangandaran Ingin Kepastian

harapanrakyat.com,- Warga terdampak rencana Reaktivasi Kereta Api Banjar-Cijulang di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merasa khawatir dan minta kejelasan dari pemerintah. Rencana Reaktivasi kereta api...
kandang milik warga Pamarican

Kandang Milik Warga Pamarican Ciamis Terbakar, Puluhan Bebek dan Ayam Terpanggang

harapanrakyat.com,- Sebuah kandang bebek milik warga Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar, Senin (21/04/2025) dini hari. Kandang bebek milik Rahmat Hidayat (70)...