Banjar, (harapanrakyat.com),- Hingga tanggal 16 Februari, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Lingkungan Hidup (DKPLH) Kota Banjar, dan Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Kota Banjar, melakukan penilaian lomba RW Green and Clean tingkat kota, sekaligus persiapan menjelang penilaian Adipura tahun 2011.
Tim penilai mengatakan, selain di RW Green and Clean, pola hidup bersih dan sehat (PHBS) juga harus diterapkan di setiap lingkungan yang ada di wilayah Kota Banjar. Mulai dari lingkungan rumah tangga, RT/RW, desa/kelurahan, hingga lingkungan perkantoran/kerja.
Menurut Kabid. Lingkungan Hidup DKPLH Kota Banjar, H. Basir, SP, MP., bila ingin mewujudkan sebuah kota yang bersih dan teduh, bukan hanya tanggung jawab pihak pemerintah saja. Tetapi, dukungan dan kesadaran atau peran serta masyarakat yang paling penting.
“Untuk menciptakan lingkungan yang Green and Clean, atau ingin meraih penghargaan Adipura, itu bukan perkara mudah. Dengan demikian, pemerintah mengharapkan partisipasi serta kesadaran masyarakat tanpa ada paksaan. Itu yang terpenting,” katanya, Kamis (10/2).
Sebenarnya, meraih Adipura bukanlah suatu target. Tapi tujuannya ialah untuk merubah pola perilaku masyarakat. Dalam hal ini peran serta dan dukungan masyarakat terhadap kebersihan.
Hal senada dikatakan Kabid. Kebersihan DKPLH Kota Banjar, Ir. Hilda Siti Hindasah. Menurutnya, peran serta dan dukungan masyarakat terhadap kebersihan jangan hanya dilakukan karena akan ada penilaian Green and Clean dan Adipura, tapi harus terus digalakan walaupun tidak ada penilaian.
Sementara itu, Kasie. Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Banjar, Rusyono, mengatakan, untuk menciptakan PHBS di setiap lingkungan, yang utama itu adalah pola prilaku masyarakat berubah.
“Jadi kegiatan PHBS jangan hanya dilakukan ketika akan diadakan penilaian. Memang upaya merubah prilaku hidup sehat masyarakat itu tidak mudah, kita harus sabar dan terus berusaha,” terangnya.
Perubahan Titik Pantau Adipura Kota Banjar 2010-2011
Kabid. Lingkungan Hidup DKPLH Kota Banjar, H. Basir, SP, MP., menjelaskan, ada perubahan titik pantau Adipura tahun 2010-2011. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota Banjar nomor 660.1/1412/BALIHKA, tentang perubahan titik pantau Adipura Kota Banjar 2010-2011.
Daftar perubahan titik pantau tersebut diantaranya, untuk perumahan/komplek meliputi BRI, Bumi Asri, Dobikuligar dan perumahan Balokang.
Kemudian, jalan arteri meliputi JL. Batulawang, Jl. Brigjen. M. Isya. Sedangkan jalan kolektor meliputi Jl. Dr. Husen Kartasasmita, Jl. Perintis Kemerdekaan, Jl. Ir. Sutami dan Jl. Kapten Jamhur.
Selanjutnya pusat perekonomian, yaitu Pasar Banjar dan Pertokoan di Jl. Letjen. Suwarto. Lalu komplek perkantoran diantaranya Sekretariat Daerah, Kantor Camat Pataruman, Dinas Kesehatan dan BBWS Citanduy-Ciwulan.
Lingkungan pendidikan meliputi, SMAN 1 Banjar, SMKN 1 Banjar, SMPN 7 Banjar, SDN 2 Raharja serta SDN 1 Sinar Tanjung. Sedangkan untuk sarana pelayanan kesehatan yaitu, RSUD Kota Banjar dan Puskesmas Kec. Pataruman.
Untuk taman kota meliputi Alun-alun Kota Banjar, taman Viaduct serta taman hutan kota. Kemudian, sarana pelayanan angkutan umum diantaranya terminal angkot dan bus, serta Stasiun Kota Banjar.
Dan titik pantau selanjutnya yaitu Perairan Terbuka/Sungai Citanduy, TPA Cibeureum. Sebagai alternatif bila titik pantau tersebut berubah, maka sebagai titik pantau cepat diantaranya, SMPN 1 Banjar, SMPN 2 Banjar, Dinas Capilduk dan KB, Sekretariat Daerah Kota Banjar, serta Kec. Pataruman. (Eva)