Senin, April 21, 2025
BerandaBerita BanjarKelestarian Burung di Ciracak Tercancam Karena Perburuan Liar

Kelestarian Burung di Ciracak Tercancam Karena Perburuan Liar

Panawangan, (harapanrakyat.com),- Warga sekitar gunung Ciracak Kecamatan Panawangan Kab. Ciamis khawatirkan kepunahan segala jenis burung yang ada di wilayah gunung tersebut. Pasalnya, diakui warga hewan langka seperti burung colibri, rambatan dan kores mulai banyak dicari pemburu liar.

Udin (42), warga yang tinggal tidak jauh dari kawasan gunung Ciracak, ketika ditemui HR, Minggu, (6/2) mengungkapkan kekhawatirannya. Udin mengatakan, dirinya sudah tidak lagi dapat mendengar kicauan burung-burung dari kawasan gunung tersebut.

Padahal menurut Udin, ketika dirinya masih remaja, sering mendengar burung-burung saling besahutan di pagi dan sore hari. Namun belakangan ini, suara-suara seperti itu, sulit untuk didapatkannya.

Dia menjelaskan, kepunahan itu disebabkan oleh maraknya perburuan liar burung oleh orang yang gemar dan hobi memelihara burung. Selain itu, banyak juga yang sengaja memburu burung demi keuntungan bisnis semata-mata.

“Jika dibiarkan demikian, bisa dibayangkan. Jumlah burung yang ada di gunung itu bisa habis dan punah. Lebih parah lagi seandainya anak cucu dan generasi kita nantinya tidak pernah mengenal jenis burung tersebut,” ungkapnya.

Untuk itu, Udin berharap, agar Pemerintah Kab. Ciamis dapat menindaklanjuti kekhawatirannya akan kelestarian burung-burung tersebut.

Berburu Demi Hobi

Untuk mengetahui perburuan yang dianggap membuat punah burung-burung di wilayah gunung Ciracak tersebut, HR menaiki gunung itu dan berhasil menemui sejumlah pemburu yang sedang mencari burung.

Salah satunya Andri (26), pemburu asal Dusun Kondang Desa Cinyasag. Ketika ditemui HR, Andri mengaku rela berjalan kaki menyusuri jalan menuju gunung Ciracak sepanjang 20 kilometer, demi hobinya tersebut.

Menurut Andri, kawasan gunung Ciracak masih banyak menyimpan sejumlah jenis burung yang dia cari. Bagi Andri, berburu burung-burung kecil sudah menjadi hobinya sejak dia masih kecil.

Dalam sehari, Andri bisa mendapatkan burung jenis colibri, rambatan dan kores sebanyak dua ekor. Kalaupun dijual, Andri mengaku bisa meraup uang perekor burung sebesar Rp. 50 ribu.

Andri lebih lanjut menceritakan, dirinya bahkan sering rela meninggalkan pekerjaannya sebagai kondektur mobil, demi hobinya berburu burung-burung kecil tersebut.

Ketika ditanya mengenai cara berburu burung yang dilakoninya, Andri mengungkapkan, alat untuk menangkap burung cukuplah sederhana. Dia menjelaskan, hanya menggunakan lem yang terbuat dari getah teureup dan getah karet, yang kemudian dia tempelkan pada ranting diatas sangkar burung yang dijadikan jontrotnya.

Tidak hanya itu, setiap kali dia berburu, Andri juga membawa dua bocah tetangganya yang masih duduk di sekolah dasar (SD). Ketika ditemui HR, Rohmat dan Diki, mengaku senang bisa ikut berburu bersama dengan Andri.

Alasan Diki dan Rohmat mau ikut berburu, karena mereka seringkali mendapat upah dari Andri, baik berbentuk uang atau burung hasil buruan. Keduanya juga mengaku memiliki tugas untuk menjaga dan meniup terompet pengundang burung yang terbuat dari bambu. (dji)

Penghuni Pasar Wisata diminta kosongkan lahan

Penghuni Pasar Wisata Pangandaran Diminta Kosongkan Lahan: Kami Pindah ke Mana?

harapanrakyat.com,- Sejumlah penghuni Pasar Wisata di Desa Pananjung, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengaku resah. Pasalnya mereka diminta mengosongkan area Pasar Wisata seluas 72.000 meter...
Respons Warga yang Menempati Jalur Rel Banjar-Pangandaran Soal Rencana Reaktivasi

Respons Warga yang Menempati Jalur Rel Banjar-Pangandaran Soal Rencana Reaktivasi

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kota Banjar, menempati tanah jalur rel kereta api Banjar-Pangandaran merespons soal rencana reaktivasi yang digulirkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi...
Rencana Reaktivasi Banjar-Cijulang Pangandaran

Ada Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang, Warga Terdampak di Pangandaran Ingin Kepastian

harapanrakyat.com,- Warga terdampak rencana Reaktivasi Kereta Api Banjar-Cijulang di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merasa khawatir dan minta kejelasan dari pemerintah. Rencana Reaktivasi kereta api...
kandang milik warga Pamarican

Kandang Milik Warga Pamarican Ciamis Terbakar, Puluhan Bebek dan Ayam Terpanggang

harapanrakyat.com,- Sebuah kandang bebek milik warga Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar, Senin (21/04/2025) dini hari. Kandang bebek milik Rahmat Hidayat (70)...
Reaktivasi Jalur kereta Banjar-Cijulang

Wagub Erwan Sebut Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang Pangandaran Ditargetkan Selesai 2025

harapanrakyat.com,- Reaktivasi jalur Kereta Api Banjar-Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sepanjang 82 kilometer ditargetkan selesai pada 2025. Penganggaran reaktivasi jalur kereta ini bahkan sudah...
Sejarah Kanjeng Sepuh Sidayu, Sosok Bupati dan Ulama yang Dicintai Rakyat Gresik di Jawa Timur

Sejarah Kanjeng Sepuh Sidayu, Sosok Bupati dan Ulama yang Dicintai Rakyat Gresik

Sejarah Kanjeng Sepuh Sidayu mungkin masih terlalu asing bagi sebagian besar masyarakat di wilayah Indonesia. Akan tetapi, bagi masyarakat Kabupaten Gresik, di Jawa Timur,...