Ciamis, (harapanrakyat.com),- Harga kedelai di pasar Ciamis mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pasalnya, harga kedelai yang awalnya hanya berkisar Rp 5.800, menjadi Rp. 6.800 perkilo. Kenaikan itu memaksa sejumlah pengusaha tahu untuk memutar strategi agar konsumen tetapnya tidak kabur.
“Targetan kami adalah bagaimana caranya pelanggan yang biasa membeli tahu kami tidak kabur lantaran harga kedelai yang terus naik,” ungkap Ateng, pengusaha tahu asal Desa Mekarjaya, Kec. Baregbeg, Minggu (13/2).
Ateng mengatakan, kenaikan harga kedelai harus disikapi sebijak mungkin. Soalnya, jika gara-gara kenaikan ini, pengusaha tahu menaikkan harga tahu, maka pelanggan yang ada bisa kabur.
“Meski harga kedelai naik di pasaran, kami akan tetap berusaha untuk mepertahankan peroduksi pembuatan tahu yang selama ini sudha berjalan. Dengan beitu, kami tidak kehilangan pelanggan,” katanya.
Lebih lanjut Ateng menjelaskan, tiap kali produksi tahu, dia bisa menghabiskan satu kwintal kedelai. Diakui Ateng, strategi yang dilakukannya adalah memproduksi tahu disesuaikan dengan jumlah pemesanan dari pelanggan. Hal itu dia lakukan demi menghindari jumlah sisa produksi tahu yang terlalu banyak.
“Soalnya, tidak mudah untuk menaikkan harga jual tahu. Bisa-bisa para pembeli protes. Solusi lainnya yang kami lakukan adalah dengan mengurangi produksi, akan tetapi tidak mengurangi ukuran tahu,” katanya. (es)